Angin segar datang pada September 2020. Robi mendapat informasi tentang pelatihan wirausaha yang diselenggarakan Dinas Pertanian Bojonegoro.
Ia mengikuti pelatihan itu untuk mencari pengalaman dan peluang berwirausaha.
“Ibu saya memang tinggal di Bojonegoro. Belia memberikan informasi ada pelatihan. Saya pun mengikuti saran ibu. Siapa tahu ada peluang yang bisa diambil,” tutur Robi.
Dalam pelatihan itu, Robi dan istrinya dilatih membuat keripik dari bahan dasar batang pisang atau gedebok. Saat kembali ke Madiun, pasangan suami istri itu langsung mempraktikan ilmu yang didapat.
Awalnya, Robi memanfaatkan batang pisang yang tersedia di sekitar rumah. Percobaan pertama pasangan suami istri itu tak berhasil. Keripik dari batang pisang itu pahit.
Baca juga: Sebelum Sidang Pleidoi, Jerinx Sujud dan Cium Kaki Ibunya, Tangis Pun Pecah
Ia pun memutar otak dengan merendam irisan batang pisang dengan air garam. Hasilnya, rasa pahit itu hilang.
Namun, tingkat kerenyahan keripik buatannya berkurang. Setelah menemukan tepung yang pas, Robi berhasil membuat keripik batang pisang yang renyah dengan aneka rasa.
Disangka Gila
Setelah menemukan resep yang pas, pasangan muda itu memberanikan diri memproduksi keripik gedebok dalam jumlah besar pada awal Oktober 2020.
Camilan itu dijual dengan aneka rasa, seperti keju, balado, dan barbeku, bawang, dan original. Keripik itu dibungkus dalam kemasan 50 gram hingga satu kilogram.
Awalnya, Robi menitipkan produk itu di beberapa warung di Kota Madiun. Tetapi, sebagian besar pemilik warung menolak produk itu.