Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, beberapa orang mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT ) Raden Santri Bawean menyempatkan diri berkunjung melihat rumah almarhum Harun di Desa Diponggo.
Rumah peninggalan Harun terlihat terawat bagus, kendati sebenarnya tidak berpenghuni.
Dengan bangunan terlihat mencolok, lantaran masih terlihat seperti model zaman dulu dengan dilengkapi miniatur bangunan khas masa penjajahan.
"Kami ingin melihat sekaligus menelusuri jejak sejarah yang pahlawan itu merupakan putra asli Bawean. Pelajaran penting bagi kami kaum milenial supaya menghargai jasa para pahlawan," tutur Ketua Komisariat PMII STIT Bawean, Tabranir Ridho.
Atas pengabdian yang dilakukan, nama Harun Thohir kini diabadikan sebagai nama bandara di Pulau Bawean.
Tidak hanya itu, Harun Thohir juga digunakan sebagai nama salah satu jalan raya yang ada di Kota Gresik.
Jalan Raya Harun Thohir mulai Kelurahan Sidorukun hingga Pulopancikan yang tidak jauh dari Pelabuhan Gresik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.