Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun Ditemukan Tinggal di Saung Semak Belukar, Diselamatkan Dedi Mulyadi

Kompas.com - 10/11/2020, 15:54 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang bocah 10 tahun ditemukan bertahan hidup di semak beluka di Subang, Jawa Barat. 

Bocah bernama Caswara itu kemudian diselamatkan anggota DPR RI Dedi Mulyadi dan dititipkan di rumah asuh yang dikelola anak Dedi.

Kepada Kompas.com via telepon, Selasa (10/11/2020), Dedi menceritakan penemuan itu berawal pada Selasa sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.

Dedi mendapati seorang anak jalanan tengah membawa peralatan memulung sampah di sekitaran pusat kota Purwakarta. Padahal waktu sudah larut malam.

"Tadi malam sekitar pukul setengah satu malam saya biasa, keliling. Saya melihat anak usia sekitar 10 tahun lagi jalan kaki bawa karung pasti habis mulung. Saya tanya kamu siapa. Asalnya katanya dari Cipeundeuy, Subang. Katanya lagi nyari Abah terus sambil bawa karung. Sambil mulung," kata Dedi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Menangis Saat Telepon Akbar, Pemulung yang Baca Al Quran di Emperan Toko

Dedi pun menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan anak bernama Caswara tersebut. Ia sempat kagum dengan sikap dan tutur kata bocah tersebut.

"Menariknya anak ini enggak seperti kebanyakan anak jalanan, soalnya bersih, bajunya rapi walaupun tidak pakai sandal, kelihatan rajin mandi, rambutnya juga rapi, bahasa Indonesianya tertata dan pintar. Komunikasinya ini yang jadi tanda tanya besar, kok komunikasinya, jawabannya, pinter ngomongnya, lancar tidak ada sedikit pun ada rasa takut dan dia menjawabnya penuh percaya diri," ungkap Dedi.

Dedi sempat bertanya-tanya, siapa sebenarnya anak ini. Namun sebelum hal tersebut terjawab, Dedi lebih dulu mengajak bocah laki-laki tersebut ke rumah anaknya, Maula Akbar agar bisa mendapatkan tempat nyaman untuk beristirahat.

"Anak saya paling besar ini biasa mengurusi anak jalanan karena sudah banyak anak asuhnya. Saya suruh tinggal sama Maula sambil dicek siapa bapaknya, siapa ibunya, dari mana asalnya, kemudian pernah sekolah apa enggak," katanya.

Lalu pada paginya, Dedi menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat tinggal Caswara.

Mantan Bupati Purwakarta ini cukup terkejut ketika mengetahui bahwa Caswara selama ini tunggal di sebuah saung di lahan kosong yang luasnya sekitar 3 hektare di Kelurahan Tegalmunjul, Kampung Sukasari, Kabupaten Purwakarta.

"Ternyata ada saung, saya harus melewati semak-semak belukar. Di hamparan tanah ada saung. Luas tanah kurang lebih tiga hektare belukar dan rawa. Dia sering tidur di situ sendirian dan dia cukup terampil. Kelihatan kalau malam malam dia bakar-bakaran pakai tempat bekas telor untuk menghindari nyamuk," tuturnya.

Sebuah saung di semak belukar menjadi tempat bocah pemulung bernama Caswara di Purwakarta.Istimewa Sebuah saung di semak belukar menjadi tempat bocah pemulung bernama Caswara di Purwakarta.

Dari hasil bertanya-tanya, Dedi mengatakan bahwa ibu Caswara telah meninggal, dan saat ini dia ikut dengan ayahnya. Namun, besar kemungkinan Caswara kabur dari ayahnya.

"Pengakuan ke saya, ibunya meninggal. Tapi saya belum percaya. Dia juga bilang bapaknya kuli pikul bata. Dia tinggal sama bapaknya, tapi ketemu bapaknya jarang, cuma seminggu sekali. Pasti kan ada problem di balik itu semua," bebernya.

Baca juga: Tertunduk Menahan Tangis di Depan Anggota DPR, Pemulung yang Baca Al Quran: Iya, Pak, Mau Ketemu Ibu

Dedi masih penasaran dengan asal usul bocah Caswara yang memiliki sikap seperti anak berpendidikan baik. Caswara pun masih diperkenankan tinggal bersama Maula Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com