Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Erupsi Merapi 2010, HB X Minta Tak Ada Lagi Pengungsian Diskriminatif

Kompas.com - 10/11/2020, 15:11 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) berharap masalah di pengungsian warga saat terjadinya letusan Gunung Merapi pada 2010 tidak kembali berulang.

Salah satu masalah yang disorot Sultan HB X adalah pengungsian yang didominasi kelompok agama tertentu.

"Saya minta ke Pak Bupati dengan perangkat Forkompinda, pengalaman Saya tidak ada lagi pengungsian yang didominasi agama tertentu sehingga yang lain tidak boleh masuk. Saya tidak mau itu terjadi lagi," ujar HB X di barak Pengungsian Glagaharjo, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Sultan HB X Minta di Setiap Barak Pengungsian Merapi Disediakan Ruang Isolasi Covid-19

Sri Sultan menjelaskan dari pengalamannya pada saat bencana erupsi 2010 peristiwa itu terjadi di salah satu barak pengungsian di daerah Cangkringan.

Barak pengungsian itu tertutup bagi warga lainnya karena masalah perbedaan agama.

Pengungsi yang tidak diterima itu pun harus dipindahkan ke barak pengungsian lainnya.

"Sehingga saya pindahkan ke selatan, karena dikurung tidak boleh orang lain masuk, kecuali orang tertentu dengan agama tertentu," tegasnya.

Baca juga: Antisipasi Erupsi Merapi, PMI Kerahkan 2 Kendaraan Taktis Hagglund

HB X berharap masalah itu tidak kembali terulang. Bupati Sleman dan Forkompinda diminta untuk mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

"Cara seperti ini tidak betul, kecuali kalau Dia membiayai sendiri, masalah lain. Tapi disini Kita tidak sependapat kalau seperti itu, masyarakat berkelompok-kelompok yang semestinya itu tidak terjadi, karena itu (keselamatan warga dan fasilitas barak pengungsian) tanggung jawab pemerintah," jelas HB X.

Diberitakan sebelumnya, HB X mengunjungi barak pengungsian di Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

Dalam kunjunganya, HB X berdialog dengan perangkat Pemerintah Kabupaten Sleman hingga Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Tak hanya itu, HB X juga berdialog dengan warga yang mengungsi serta relawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com