Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini Bahaya Konsumsi Madu Banten yang Palsu

Kompas.com - 10/11/2020, 14:16 WIB
Rasyid Ridho,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Polda Banten membongkar pabrik pembuatan madu Banten palsu di wilayah Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.

Madu palsu yang diproduksi tanpa ada kandungan madunya tersebut menggunakan bahan berbahaya seperti molases sebagai pewarna makanan dari limbah tetes tebu.

Kemudian glukosa untuk mengentalkan cairan agar seperti madu asli, dan fruktosa yang merupakan zat karbohidrat di dalam gula.

Baca juga: Selama 1 Tahun, Keuntungan Jual Madu Banten Palsu Mencapai Rp 8 Miliar

Lantas, apa dampaknya jika mengonsumsi madu Banten palsu tersebut?

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian Dinas Kesehatan Banten Akhrul Aprianto mengatakan, madu tersebut dapat menyebabkan penyakit tertentu.

"Dari aspek keamanan pangan, bila madu ini dikonsumsi secara berkepanjangan, dapat menyebabkan diabetes atau kencing manis, obesitas dan gangguan pencernaan," kata Akhrul Aprianto, Selasa (10/11/2020).

Menurut Akhrul, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Pangan, madu ini tidak higienis dan dapat menyebabkan timbulnya penyakit hingga kematian.

"Dapat menyebabkan penyakit hipolic dan keracunan hingga dapat menyebabkan kematian," ujar dia.

Baca juga: Bilangnya Madu Asli Banten, Ternyata Bikinan Jakarta Barat

Menurut Akhrul, madu asli lambat dicerna oleh tubuh, sehingga kandungan gula tetap dapat dikontrol dan aman bagi manusia.

"Tetapi kalau ini bahan berbahaya, palsu, dapat menyebabkan penyakit jantung juga," kata Akhrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com