Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahlawan 12 Asal Babel Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 10/11/2020, 14:08 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sebanyak 12 pejuang gugur saat menahan gerak maju pasukan Belanda di perbukitan M Andil, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

Para pejuang itu kini diusulkan sebagai calon pahlawan nasional.

Para pahlawan tersebut dianggap berjasa karena berusaha mempertahankan kemerdekaan dari agresi Belanda yang membonceng armada sekutu.

Baca juga: Bilangnya Madu Asli Banten, Ternyata Bikinan Jakarta Barat

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, kisah 12 pejuang tersebut populer di kalangan masyarakat dengan sebutan Pahlawan 12.

Kisah tersebut sekaligus menjadi bukti kuatnya komitmen masyarakat dalam mengusir penjajah.

"Pahlawan 12 kami usulkan bersama Depati Bahrin dan Hanandjoeddin. Kita sama-sama berjuang semoga ini bisa diterima tim penilai pusat," kata Erzaldi seusai tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Pawitralaya, Bangka Tengah, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Selama 1 Tahun, Keuntungan Jual Madu Banten Palsu Mencapai Rp 8 Miliar

Pahlawan 12 gugur saat insiden pertempuran yang tidak seimbang, saat pasukan Belanda berusaha masuk Kota Pangkalpinang, setelah membombardir dan menduduki kota pelabuhan Muntok, Bangka Barat.

Erzaldi menuturkan, nama para pahlawan tersebut telah diabadikan pada fasilitas publik di Kepulauan Bangka Belitung, yakni Pahlawan 12 sebagai nama jembatan yang melintasi kolong retensi Pangkalpinang.

Kemudian Depati Bahrin sebagai nama RSUD Kabupaten Bangka dan Hanandjoeddin sebagai nama bandara di Belitung.

Pahlawan 12 dan Hanandjoeddin merupakan pejuang pada masa setelah proklamasi kemerdekaan.

Hanandjoeddin pernah bekerja sebagai pegawai perusahaan air minum Belanda di Jawa Barat.

Ia kemudian ikut dalam perjuangan di skuadron udara dengan memanfaatkan peninggalan pesawat-pesawat Jepang.

Ketika itu, Belanda kembali ingin menguasai Indonesia dengan melancarkan agresi militer I dan II.

Sedangkan Depati Bahrin muncul dalam perlawanan saat masa Kesultanan Palembang sekitar 1800.

Anak Depati Bahrin, yakni Depati Amir, telah dikukuhkan sebagai pahlawan nasional pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com