Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiksa hingga Buta dan Tuli, Sugiyem Laporkan Bekas Majikan yang Aniaya Dirinya di Singapura

Kompas.com - 10/11/2020, 12:34 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Ponsel disita, tak bisa berkomunikasi

Selama di Singapura, Sugiyem tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan temannya.

Sebab ponsel Sugiyem disita oleh majikannya.

Selama itu, dia mengalami kekerasan fisik hingga membekas di wajah, kepala, punggung, telinga, punggung, tangan dan kaki.

Diduga dihajar berkali-kali, Sugiyem juga mengalami kebutaan hingga tuli.

Tak tahan atas perlakuan kasar majikan, Sugiyem melapor kepada KBRI di Singapura hingga akhirnya dipulangkan pada 23 Oktober lalu.

Baca juga: Bapak Kapolri, Bapak Presiden, Sekolah Kami Dirusak Oknum Tak Bertanggung Jawab

Dua kali pindah majikan

Ilustrasi pembantu rumah tangga.rnw.nl Ilustrasi pembantu rumah tangga.
Selama di Singapura, Sugiyem sudah berpindah majikan selama dua kali.

Informasi dari KBRI di Singapura, Sugiyem bekerja dengan proses "direct hiring" dari Batam sejak 2015.

Direct hiring adalah jalur bagi pekerja sektor informal yang dapat kembali bekerja tanpa melalui agensi maupun jasa PPTKIS di Indonesia.

"Pada 2017, KBRI Singapura sudah memberikan kartu pekerja indonesia singapura kepada Sugiyem supaya suatu saat jika ada permasalahan bisa melapor. Namun pada 23 Oktober lalu Sugiyem dikembalikan dalam keadaan penuh luka di sekujur tubuhnya dan bahkan buta tidak bisa melihat serta tuli," kata Tri.

Baca juga: Terpental Saat Dengarkan Musik Ketika Hujan, Hendra Tewas Tersambar Petir, Sempat Peluk Temannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com