Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maestro Gamelan Rahayu Supanggah Tutup Usia, Ini Kondisinya Sebelum Meninggal

Kompas.com - 10/11/2020, 12:07 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Mantan rektor sekaligus guru besar ISI Solo, Prof Dr Rahayu Supanggah, meninggal dunia pada Selasa (10/11/2020) pukul 02.45 WIB.

Rahayu yang dikenal sebagai maestro gamelan Indonesia itu meninggal dunia pada usia 71 tahun di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Solo, karena sakit yang dideritanya.

Staf Humas ISI Solo, Esha Karwinarno, saat dikonfirmasi membenarkan kabar duka tersebut.

Esha mengungkapkan, almarhum memang diketahui sudah lama sakit dan kondisi kesehatannya terus mengalami penurunan.

Baca juga: Maestro Gamelan dan Komposer Rahayu Supanggah Tutup Usia

Meski demikian, Rahayu diketahui selama ini masih tetap mengajar sebagai dosen pascasarjana, khususnya penciptaan seni.

"Iya, sebetulnya kondisi beliau itu memang sudah sakit. Kondisinya menurun gitu. Meskipun masih ngajar beberapa tahun memang sudah melemah menurun (kondisinya)," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Atas berpulangnya Rahayu, seluruh sivitas akademika ISI Solo mengaku sangat kehilangan. Pasalnya, banyak karya dan jasa yang telah ditorehkan almarhum selama ini.

"ISI Solo sungguh kehilangan tokoh atau figur kreator, inspirator, dinamisator, tokoh nasional dan internasional," kata Esha.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Dalang Ki Seno, Sempat Gelar Pentas Wayang Streaming, Sepedaan, dan Muntah

Senada juga disampaikan Rektor ISI Solo Guntur. Ia mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya almarhum.

Sebab, Rahayu yang dikenal sebagai komposer dalam karya untuk menyusun musik tradisional Jawa tersebut dinilai memiliki jasa yang luar biasa dalam perkembangan dunia seni.

"Jasa beliau luar biasa dalam dunia seni," terangnya.

"Beliau meninggal bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November 2020. Semoga beliau dimasukkan dalam golongan pahlawan," harap dia dilansir dari TribunSolo.

Menurut Guntur, jenazah almarhum akan dimakamkan di siang ini di Astana Loyo Benowo, Karanganyar.

Baca juga: Kisah Sugiyem, 2 Tahun Disiksa Majikan di Singapura hingga Buta dan Tuli

Sumber: Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Khairina/ TribunSolo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com