Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/11/2020, 09:29 WIB

KOMPAS.com- Mengubah keterpurukan menjadi keberhasilan, mengubah kegelapan menjadi pijar terang.

Kalimat itu tepat mewakili kisah perjalanan hidup Enok Sri Kurniasih, warga Ciamis, Jawa Barat.

Berawal kecelakaan bus 25 tahun lalu, Nia kehilangan tangan, sekaligus kehilangan semangatnya.

Namun perempuan itu bangkit hingga berhasil menjalankan bisnis nata de coco dengan puluhan karyawan.

"Saya harus buktikan. Saya ingin jadi motivasi bagi difabel lainnya. Jangan putus asa, jangan menyerah," tandas Nia, sapaan akrabnya.

Baca juga: Kisah Nia, Dulu Ditolak Kerja karena Cacat, Kini Punya 42 Karyawan Usaha Nata De Coco

Tangan terimpit sekat kaca

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Nia tak pernah lupa kejadian yang menimpanya 25 tahun lalu.

Sekitar tahun 1995, bus yang ditumpanginya terjun ke jurang di wilayah Alas Roban.

Ketika itu, Nia hendak menuju ke Universitas Udayana Bali untuk mengikuti Kemah Wanabakti.

Kecelakaan itu membuatnya kehilangan tangan. "Tangan kanan saya putus, terimpit sekat kaca bus," kata Nia.

Nia mengatakan, kehidupannya berubah sejak mengalami kecelakaan itu.

"Sejak saat itu saya difabel," ujar dia.

Baca juga: Derita Orangtua yang Kehilangan 3 Anak Mereka Secara Misterius: Kami Cari dari Pagi sampai Malam

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Ditolak kerja

Nia sempat merasakan kesedihan yang mendalam.

Dengan kondisinya, Nia mengaku kerap ditolak saat melamar pekerjaan usai lulus kuliah.

"Sangat sulit mencari kerjaan," kata dia.

Namun Nia tak menyerah. Ia menepis kesedihan dan mulai berpikir untuk menjalankan usaha nata de coco.

Bisnis ini dipilihnya sebab wilayah Ciamis merupakan penghasil kelapa. Dengan bahan baku melimpah, Nia kini menjadi seorang pengusaha sukses.

Baca juga: Bapak Kapolri, Bapak Presiden, Sekolah Kami Dirusak Oknum Tak Bertanggung Jawab

Menghasilkan 4-5 ton sehari, dikirim ke berbagai perusahaan

Karyawan sedang mengolah air kelapa hasil fermentasi untuk dijadikan nata de coco.KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA Karyawan sedang mengolah air kelapa hasil fermentasi untuk dijadikan nata de coco.
Nia merintis usahanya sejak tahun 2006.

Sempat jatuh bangun di awal usaha, Nia tak menyerah. Kini, Nia mampu mempekerjakan 42 karyawan.

Dalam satu hari, mereka bisa menghasilkan 4 hingga 5 ton nata de coco.

"Sekarang, Alhamdulillah sehari memproduksi 4-5 ton nata de coco. Dalam sebulan antara 80-100 ton," tutur dia.

Nata de coco yang diproduksi Nia dipasok hingga ke sejumlah perusahaan besar di Jabodetabek, Lampung, Yogyakarta hingga Solo.

"Barang masuk ke industri-industri (nata de coco) dan pengepul-pengepul, atau pengolahan sari kelapa. Kualitas kita ikut standar pabrik," jelasnya.

Nia pun memberdayakan ibu-ibu tetangga di sekitarnya hingga mantan TKW, salah satunya Rumsini.

"Sebelumnya saya TKW di Malaysia. Di sini (kerja) dekat rumah, dekat keluarga. Lumayan bisa bantu perekonomian keluarga, bisa bantu suami," tutur Rumsini.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor : Aprillia Ika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke