Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Ingin Jadi Motivasi Bagi Difabel Lainnya, Jangan Menyerah"

Kompas.com - 10/11/2020, 09:29 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Ditolak kerja

Nia sempat merasakan kesedihan yang mendalam.

Dengan kondisinya, Nia mengaku kerap ditolak saat melamar pekerjaan usai lulus kuliah.

"Sangat sulit mencari kerjaan," kata dia.

Namun Nia tak menyerah. Ia menepis kesedihan dan mulai berpikir untuk menjalankan usaha nata de coco.

Bisnis ini dipilihnya sebab wilayah Ciamis merupakan penghasil kelapa. Dengan bahan baku melimpah, Nia kini menjadi seorang pengusaha sukses.

Baca juga: Bapak Kapolri, Bapak Presiden, Sekolah Kami Dirusak Oknum Tak Bertanggung Jawab

Menghasilkan 4-5 ton sehari, dikirim ke berbagai perusahaan

Karyawan sedang mengolah air kelapa hasil fermentasi untuk dijadikan nata de coco.KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA Karyawan sedang mengolah air kelapa hasil fermentasi untuk dijadikan nata de coco.
Nia merintis usahanya sejak tahun 2006.

Sempat jatuh bangun di awal usaha, Nia tak menyerah. Kini, Nia mampu mempekerjakan 42 karyawan.

Dalam satu hari, mereka bisa menghasilkan 4 hingga 5 ton nata de coco.

"Sekarang, Alhamdulillah sehari memproduksi 4-5 ton nata de coco. Dalam sebulan antara 80-100 ton," tutur dia.

Nata de coco yang diproduksi Nia dipasok hingga ke sejumlah perusahaan besar di Jabodetabek, Lampung, Yogyakarta hingga Solo.

"Barang masuk ke industri-industri (nata de coco) dan pengepul-pengepul, atau pengolahan sari kelapa. Kualitas kita ikut standar pabrik," jelasnya.

Nia pun memberdayakan ibu-ibu tetangga di sekitarnya hingga mantan TKW, salah satunya Rumsini.

"Sebelumnya saya TKW di Malaysia. Di sini (kerja) dekat rumah, dekat keluarga. Lumayan bisa bantu perekonomian keluarga, bisa bantu suami," tutur Rumsini.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com