Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Ingin Jadi Motivasi Bagi Difabel Lainnya, Jangan Menyerah"

Kompas.com - 10/11/2020, 09:29 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Mengubah keterpurukan menjadi keberhasilan, mengubah kegelapan menjadi pijar terang.

Kalimat itu tepat mewakili kisah perjalanan hidup Enok Sri Kurniasih, warga Ciamis, Jawa Barat.

Berawal kecelakaan bus 25 tahun lalu, Nia kehilangan tangan, sekaligus kehilangan semangatnya.

Namun perempuan itu bangkit hingga berhasil menjalankan bisnis nata de coco dengan puluhan karyawan.

"Saya harus buktikan. Saya ingin jadi motivasi bagi difabel lainnya. Jangan putus asa, jangan menyerah," tandas Nia, sapaan akrabnya.

Baca juga: Kisah Nia, Dulu Ditolak Kerja karena Cacat, Kini Punya 42 Karyawan Usaha Nata De Coco

Tangan terimpit sekat kaca

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Nia tak pernah lupa kejadian yang menimpanya 25 tahun lalu.

Sekitar tahun 1995, bus yang ditumpanginya terjun ke jurang di wilayah Alas Roban.

Ketika itu, Nia hendak menuju ke Universitas Udayana Bali untuk mengikuti Kemah Wanabakti.

Kecelakaan itu membuatnya kehilangan tangan. "Tangan kanan saya putus, terimpit sekat kaca bus," kata Nia.

Nia mengatakan, kehidupannya berubah sejak mengalami kecelakaan itu.

"Sejak saat itu saya difabel," ujar dia.

Baca juga: Derita Orangtua yang Kehilangan 3 Anak Mereka Secara Misterius: Kami Cari dari Pagi sampai Malam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com