Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Banyumas Meningkat, Kegiatan Masyarakat Akan Diperketat

Kompas.com - 10/11/2020, 08:58 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Setelah sempat dilonggarkan, Pemerintah Kabupaten Banyumas (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, akan kembali memperketat kegiatan masyarakat.

Pasalnya beberapa waktu terakhir menunjukkan peningkatan kasus penyebaran virus corona (Covid-19).

"Melihat perkembangan terakhir, maka kami harus mengambil kebijakan, inilah saatnya mulai pengetatan kembali, protokol kesehatan harus dijalanakan," kata Bupati Achmad Husein melalui keterangan resmi, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Guru Positif Covid-19, Uji Coba Belajar Tatap Muka 1 SMP di Purwokerto Dihentikan

Husein memaparkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 tergolong baik, mencapai 80,93 persen.

Demikian juga dengan mortality rate yang berada di angka 2,94.

"Akan tetapi di sini harus ada yang harus dipertimbangan, postivity rate berada di angka 4,23 atau mendekati 5, sehingga setiap hari ada tambahan yang positif, berkisar 5, 6, 9, kemarin ada 18. Kemudian juga reproduksi efektif 1,28, (seharusnya) maksimal 1," jelas Husein.

Untuk itu, ia akan segera mengeluarkan surat keputusan (SK) bupati yang mengatur pembatasan kegiatan masyarakat.

Baca juga: Seorang Kepala Dinas di Banyumas Positif Covid-19, Suaminya Meninggal Dunia

"Uji coba belajar di salah satu sekolah kami tutup dulu, karena ada yang positif. Pasar Minggon dievaluasi, jam malam akan dievaluasi lagi, dan beberapa evaluasi lain," ujar Husein.

Lebih lanjut Husein mengatakan, belakangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 didominasi klaster keluarga.

"Waspada, klaster keluarga mendominasi, di mana kalau ada satu yang terpapar, maka seluruh angggota keluarga dalam satu rumah terpapar. Contohnya sudah banyak, tidak perlu disebut satu per satu," kata Husein.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Banyumas Terkendali, Uji Coba Sekolah Tatap Muka Akan Ditambah

Untuk mengurangi fatalitas, Husein juga meminta masyarakat melindungi komorbid atau orang dengan penyakit pemberat. Antara lain penderita hipertensi, diabetes, asma dan penyakit dalam lainnya.

"Kalau kita berkomunikasi dengan komorbid harus memakai masker, di dalam rumah sekalipun. Ini adalah cara bijaksana kita melindungi mereka, toleransi kita kepada mereka dan rasa kasih sayang kita kepada mereka," ujar Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com