Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan SMK di Banten Banyak Menganggur, Ini Respons Gubernur Wahidin

Kompas.com - 09/11/2020, 19:43 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan, penyebab banyaknya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak bekerja karena jurusan saat ini sudah tidak cocok untuk dunia industri.

"Karena SMK tidak sesuai kebutuhan kerja. Ketidakmampuan mereka karena jurusan yang tidak diperlukan industri," kata Wahidin kepada wartawan ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Serang, Senin (9/11/2020).

Menurut Wahidin, saat ini industri yang ada di Banten sedang membutuhkan tenaga kerja lulusan SMK jurusan kimia maupun farmasi.

"Kimia, farmasi yang dibutuhkan sekarang. Itu saja persoalannya (lulusan SMK menganggur)," ujar Wahidin.

Baca juga: Ini Alasan Gubernur Banten Hapuskan Denda Pajak Kendaraan Bagi Warga

Untuk mengatasinya, Wahidin sudah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mengkaji jurusan apa saja yang dibutuhkan dunia industri.

"Ke depan kita adakan seminar dengan SMK-SMK supaya ada kajian terhadap jurusan yang ada link and match dengan industri. Kadis lagi ngumpulin agar sesuai kebutuhan," ungkap Wahidin.

Wahidin menyayangkan masih adanya industri di Banten yang tidak terbuka kebutuhan tenaga kerja apa saja yang dibutuhkan.

"Kemarin kan indutri tidak terbuka kebutuhan skillnya. Memang harus ada kebutuhan prodi (program studi) agar sesuai dengan kebutuhan industri," kata Wahidin.

Penyebab pengangguran bertambah

Mantan Wali Kota Tangerang itu menyebutkan bertambahnya jumlah pengangguran di Banten disebakan tutupnya industri karena pandemi Covid-19.

"Wajar karena (Banten) daerah industri, dari 16.000 industri sebagian bangkrut dan PHK. Di Tangerang Kabupaten saja 30.000-an sudah. Di Tangerang kota sudah ada 30.000 PHK," kata Wahidin.

Tutupnya pabrik di wilayah Banten, lanjut Wahidin, didominasi alas kaki.

"Perusahaan alas kaki, karena sudah nggak bergerak. Pasarnya kan di luar, di dalam negeri daya beli masyarakat kan kurang," tandasnya.

Baca juga: BPS: Lulusan SMK Paling Banyak Menganggur akibat Pandemi Covid-19

Diketahui, BPS Banten merilis tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan penyumbang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar 18,28 persen.

"Sedangkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas hanya sebesar 13,50 persen pada Agustus 2020," kata Kepala BPS Banten Adhi Wiriana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com