Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Toko Bangkrut, Pasar Baru Bandung Kini Tak Lagi Jadi Primadona

Kompas.com - 09/11/2020, 17:19 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasar Baru Bandung, Jawa Barat, sudah tenar sejak lama oleh pelancong-pelancong asal Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Pasar Baru menjadi lokasi belanja primadona ketika wisatawan datang ke Kota Bandung.

Selain karena harga komoditi sandang yang ditawarkan terbilang murah, model fesyen yang dijual pun cukup lengkap dan bervariatif.

Baca juga: Ridwan Kamil Ungkap Fenomena Klaster Pesantren di Jabar

Datangnya pandemi Covid-19 ke Indonesia sejak awal 2020 hingga saat ini cukup telak memukul perputaran uang di Pasar Baru Bandung.

Dari data Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) Bandung, sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan angka penyebaran virus corona, ribuan kios tutup.

“Dari 5.200 ruang dagang, hampir 60 persen sudah tidak sanggup lagi berjualan dan berniaga,” kata Ketua HP2B Bandung Iwan Suherman saat ditemui di Pasar Baru Bandung, Jalan Otista, Kota Bandung, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Persentase Kesembuhan Pasien Covid-19 di Jabar Masih di Bawah Nasional

Banyaknya toko yang tutup dan bangkrut di Pasar Baru Bandung juga menyebabkan ribuan pelayan toko dipecat dan dirumahkan.

“Bisa dikatakan Pasar Baru Bandung adalah klaster baru yang melahirkan pengangguran di Kota Bandung,” ungkapnya.

Dari oleh-oleh haji hingga seragam sekolah

Iwan menjelaskan, beberapa jenis usaha yang cukup terdampak adalah oleh-oleh haji dan umrah.

Menurut Iwan, biasanya jemaah yang pulang atau akan menjalankan ibadah haji atau umrah, biasanya akan membeli oleh-oleh seperti kurma, kacang-kacangan dan air zamzam kemasan.

Kemudian, membeli perangkat haji dan umrah di Pasar Baru Bandung untuk menghemat pengeluaran.

“Dengan adanya kebijakan tidak boleh berangkat haji dan umrah, maka usaha oleh-oleh dan perangkat haji juga lumpuh,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com