Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari, 22 Warga Ciamis Terkonfirmasi Positif Covid-19

Kompas.com - 09/11/2020, 15:02 WIB
Candra Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengonfirmasi sebanyak 22 warga positif Covid-19 pada Minggu (8/11/2020).

Hingga Minggu malam, jumlah kasus positif Covid-19 di Ciamis sebanyak 252 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 158 pasien dinyatakan sembuh.

Baca juga: Guru Bantu Daerah Terpencil di Garut Mengeluh Kehilangan Gaji

Kemudian, sebanyak 82 pasien menjalani isolasi mandiri di rumah dan diisolasi di rumah sakit.

Selain itu, jumlah pasien meninggal dunia tercatat sebanyak 12 orang.

“Hari ini (Minggu) ada 22 warga Ciamis terkonfirmasi Covid-19," kata Kepala Bidang Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Bayu Yudiawan melalui siaran pers yang diterima wartawan, Minggu.

Kasus baru ini berasal dari Kecamatan Ciamis sebanyak 12 orang; Kecamatan Baregbeg 2 orang; Kecamatan Rajadesa 6 orang; Kecamatan Cihaurbeuti 1 orang; dan Panjalu 1 orang.

Baca juga: Persentase Kesembuhan Pasien Covid-19 di Jabar Masih di Bawah Nasional

Menurut Bayu, pasien yang terkonfirmasi positif tersebut pernah kontak erat dengan pasien yang terpapar Covid-19.

Dia menyebutkan, 6 pasien di Rajadesa kontak erat dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Sementara 7 pasien asal Kecamatan Ciamis, menurut Bayu, mengalami kontak erat dengan seseorang yang terkonfirmasi positif ketika orang tersebut berobat ke puskesmas.

Orang yang terpapar Covid-19 tersebut mengalami gejala influenza like illness (ILI).

"ILI keluhannya seperti influenza, ada batuk pilek, demam, nyeri tenggorokan, hilang penciuman, lemas. Namun disertai riwayat spesifik, seperti kontak dengan pasien terkonfirmasi atau riwayat lain yang mengarah ke paparan Covid-19," kata Bayu.

Baca juga: Cerita Penjaga Warung Mirip Anya Geraldine yang Bercita-cita Jadi Guru

Mengenai penanganan orang tanpa gejala (OTG), Bayu menjelaskan, pihaknya masih mengandalkan isolasi mandiri.

Sebelumnya dilakukan survei epidemiologi dengan memisahkan pasien positif dengan warga atau keluarga yang sehat atau negatif.

"Kajian epidemiologi dari tim teknis memang merekomendasikan untuk isolasi terpusat," kata Bayu.

Dinas Kesehatan telah menyampaikan opsi ke BPBD terkait isolasi terpusat.

Bahkan sudah ada respons dari BNPB mengenai isolasi terpusat diserahkan ke kabupaten/kota.

"Opsi lainnya dari konsep edaran Mendes tentang Desa Tanggap Covid-19, bisa dilakukan per-desa atau terpusat di kecamatan dengan cost sharing antardesa, termasuk SDM-nya," kata Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com