UNGARAN, KOMPAS.com - Dunia hiburan menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19.
Para pekerjanya pun menganggur karena dilarang ada keramaian untuk mencegah kerumunan agar tidak ada penyebaran virus tersebut.
Praktis, para pekerja di dunia hiburan harus putar otak untuk mencari nafkah.
Baca juga: Cerita Nelayan di Sikka, Penghasilan Menurun Saat Pandemi, Berutang untuk Menyambung Hidup
Salah satunya Sigit Puji Restiono. Dia yang bekerja di tempat hiburan karaoke, memilih menjadi perajin pipa paralon dibuat lampu dengan berbagai motif.
Keterampilan itu didapatnya dengan belajar melalui YouTube.
"Awalnya hanya melihat, terus mencoba, dan mencari motif hingga keterusan sampai saat ini," jelas Sigit di rumahnya Jetak, Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, Senin (9/11/2020).
Dia mulai membuat kerajinan pipa paralon sejak dua bulan terakhir.
Semua pekerjaan dilakukannya dengan manual. Mulai dari memotong pipa lonjoran menjadi ukuran 30 sentimeter kemudian diukir sesuai pesanan atau motif bebas.
"Pipanya yang ukuran tiga sampai empat inchi. Alat-alatnya biasa saja seperti pisau, gerinda, lem, kabel, dan pewarna cat semprot," ungkap Sigit.
Baca juga: Kata Pekerja di DIY soal Hidup Layak dengan Penghasilan Bulanan Rp 1,7 Juta
Untuk satu hiasan lampu dari pipa paralon, Sigit membutuhkan waktu satu hari. Pemesan kebanyakan menyukai motif kupu dan kaligrafi.
"Ada juga yang pesan motif wajah atau batikan, harganya kisaran Rp 100.000 hingga Rp 300.000 tergantung kesulitan pembuatannya," paparnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.