Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Edi Bertahan di Masa Pandemi, dari Juragan Furnitur Jadi Penjual Ketan Bakar

Kompas.com - 09/11/2020, 11:25 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Edi Mulyana (37), terlihat sibuk mengipas ketan bakar. Di bagian depan rodanya, pembeli sudah mengantre.

Ada dua jenis ketan yang dijualnya. Yakni ketan goreng dan bakar. Untuk topingnya ada sambal oncom, serundeng dan toping tumis lebaran.

Harganya tetap sama, Rp 5.000. Harga yang nyaman di kantong dan rasanya yang enak, membuat ketan ini laku keras.

Hanya dalam waktu 3 jam, 100 potong ketannya laku terjual di acara Pasar Rakyat RT 09 RW 11 Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

“Alhamdulillah, hari ini habis cepat,” ujar Edi kepada Kompas.com di Bandung, Minggu (8/11/2020).

Baca juga: Pasar Rakyat Ala RT di Bandung Ramai Peminat, Geliatkan Ekonomi Warga Terdampak Covid-19

Edi menjelaskan, ketan bakar ini hanya bisnis tambahan saat pandemic Covid-19. Bisnis utamanya adalah furniture.

Namun karena pandemi, penjualannya menurun drastis hingga 40 persen. Karena berkurangnya pemesanan, ia pun terpaksa memberhentikan 3 pekerja borongannya.

“Pegawai saya ada 6, yang tiga pekerja borongan. Karena enggak ada kerjaan, jadinya yang tiga ini diberhentikan dulu. Nanti kalau sudah ada pekerjaan lagi, akan dipanggil lagi,” ucap dia.

Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Nelayan Diajarkan Berjualan Ikan via Online

 

Ketan Bakar

Edi kemudian berpikir, darimana ia mendapat uang tambahan selama pandemi. Ia kemudian tertuju pada istrinya.

Selama ini, istrinya hobi masak. Apalagi dengan jumlah anak yang banyak, sang istri kerap membuat makanan yang enak, unik, dan murah.

Salah satunya adalah ketan tersebut. Tanpa pikir panjang, ia pun langsung berbisnis ketan bakar. Ia jual secara online maupun offline.

Tanpa diduga, bisnis tambahannya diburu banyak orang. Ia lalu menambah produknya seprerti durian kupas dan baso goreng.

Baca juga: Batik Corona Khas Jambi, Ide Kreatif Zainul Bahri Saat Usahanya Tutup gegara Pandemi

Rupanya produk-produk itupun laku terjual. Dari awalnya hanya buka di rumahnya di Cisaranten Kulon, ia kini membuat toko di salah satu foodcourt di Kota Bandung.

“Alhamdulillah, sekarang bisnis ini menjadi salah satu andalan,” ucap dia.

Bisnis furniturenya sendiri, saat ini mulai merangkak lagi. Namun pemesanan belum kembali normal seperti sebelum pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com