Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pensiunan TNI Kembangkan Tanaman Hias, Kewalahan Penuhi Permintaan Kios Selama Pandemi

Kompas.com - 09/11/2020, 10:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com  - Berkarya di masa tua bukan menjadi hal yang tabu bagi Sugiono (56), warga Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun

Bermodal tekun dan sabar, pensiunan TNI AU itu sukses mengembangkan tanaman hias green fall yang laris manis di masa pandemi Covid-19.

Modal yang dikeluarkan Sugiono pun tak banyak. Hanya membeli media tanam dan pot, Sugiono mampu menyuplai 10 kios bunga setiap bulan. 

Kepada Kompas.com, kakek yang memiliki enam cucu ini menceritakan awal mula ketertarikannya menanam tanaman hias sejak empat tahun lalu.

Awalnya, Sugiono melihat tanaman green fall milik tetangganya yang menjuntai ke bawah. Saat itu, Sugiono sedang asyik memelihara bonsai.

Baca juga: Ledakan Aki Hanguskan 100 Rumah di Sumbawa, BPBD: Mobil Damkar Kesulitan Jangkau Lokasi

“Saya melihat green fall milik tetangga saya kok bagus sekali. Kemudian saya tanyakan kepada pemiliknya dan diberitahu nama tanamannya green fall,” kata Sugiono di rumahnya, Jumat (6/11/2020).

Menurut Sugiono, dauh hijau muda segara yang menjuntai ke bawah itu membuat green fall cocok ditanam di pot tempel dinding atau pot gantung.

Saat mulai memanjang dan batangnya menutupi pot, tanaman hias itu makin memesona.

Mulai tertarik, Sugiono mencari tanaman hias itu di kios yang terdapat di Kota Madiun. Namun, ia tak menemukannya.

Ia pun menanyakan kepada tetangganya perihal tanaman itu. Tetangganya mengaku membeli secara online.

 

GREEN FALL—Pensiunan TNI AU, Sugiono menunjukkan green fall, tanaman hias yang dikembangkannya. Dari menanam green fall, Sugiono bisa meraup jutaan rupiah perbulannya. KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI GREEN FALL—Pensiunan TNI AU, Sugiono menunjukkan green fall, tanaman hias yang dikembangkannya. Dari menanam green fall, Sugiono bisa meraup jutaan rupiah perbulannya. 
Kebingungan mencari bibit, Sugiono memberanikan diri meminta batang green fall kepada tetangganya untuk disemai sendiri.

Satu batang green fall sepanjang 15 centimeter dibagi tiga, lalu disemai hingga tumbuh lebat dalam satu pot.

Pensiunan TNI AU itu memanfaatkan halaman depan rumahnya untuk mengembangkan tanaman hias itu.

Dari satu pot itu, Sugiono mengembangkannya menjadi 15 pot. Setelah memiliki belasan pot green fall, Sugiono menawarkan tanaman hias itu ke salah satu kios bunga di dekat Stadion Wilis Kota Madiun.

“Saat saya tawarkan pemilik kios langsung menyetujui dan memesan 10 pot green fall,” kata Sugiono.

Baca juga: Potret Intan Rose, Penjaga Warung Kopi Viral yang Mirip Anya Geraldine

Satu pot tanaman hias green fall gantung dijual seharga Rp 25.000. Sementara green fall dengan pot tempel tembok dijual Rp 30.000.

Selama setahun, satu kios itu menjadi pelanggan tetap tanaman green fall yang dikembangkan Sugiono. Pada tahun kedua, pengambilannya agak tersendat.

Tak ingin penjualannya macet, pensiunan Depo 60 TNI AU Lanud Iswahjudi ini menawarkan tanaman hiasnya kepada beberapa kios lain. Tak disangka, sembilan kios lain juga berminat menjualkan tanaman hias itu.

Selama pandemi Covid-19, Sugiono malah kewalahan melayani permintaan dari 10 kios tanaman hias itu.

Sebab, beberapa bulan terakhir tanaman hias green fall laku keras.

 

Sayangnya, Sugiono tak bisa berbuat banyak karena lahan yang dimilikinya sempit. Ia mengembangkan tanaman hias itu di halaman rumahnya di Kelurahan Kanigoro.

“Saat ini permintaan banyak tetapi belum bisa terpenuhi semua karena keterbatasan lahan yang saya miliki,” kata Sugiono. 

Dalam sebulan, Sugiono bisa menjual 60 pot tanaman hias dengan omzet jutaan rupiah. Bagi Sugiono, penghasilan itu telah membantu biaya hidup di masa pensiunnya.

Kini, pensiunan TNI AD itu mengajak warga lain mengembangkan tanaman hias green fall sehingga bisa mendapat penghasilan tambahan. Ia optimistis pasar tanaman hias tak akan mati seiring berkembangnya Kota Madiun.

Baca juga: Ada Politik Intimidasi di Surabaya, Bu Risma Menjadi Korban...

Mudah dan Cepat

Menurut Sugiono, mengembangkan tanaman hias green fall tidak sulit. Hanya bermodal media tanam, sekam, pot, dan air. Tanaman itu, kata dia, harus rajin disiram.

Untuk menghemat media tanam, Sugiono mencampurnya dengan sekam. Hal itu, kata dia, tak akan mempengaruhi kesuburan tanah.

Setelah satu bulan, tanaman hias green fall yang sudah mulai tumbuh diberi pupuk secukupnya. Tanaman itu harus rutin disiram pagi dan sore.

Green fall ini tanaman penyuka air. Jadi harus rajin menyiram pagi dan sore hari,” kata Sugiono.

Tak hanya itu, tanaman green fall harus terkena sinar matahari agar tumbuh lebih baik. Selain mengembangkan green fall, Sugiono juga menyemai krokot merah yang banyak menjadi buruan pecinta tanaman hias. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com