Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Rakyat Ala RT di Bandung Ramai Peminat, Geliatkan Ekonomi Warga Terdampak Covid-19

Kompas.com - 09/11/2020, 08:01 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Jarum jam menunjukkan pukul 08.30 WIB. Hari itu, Minggu 8 November 2020, warga RT 09 RW 11 Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung tak seperti biasanya.

Mereka tampak sibuk. Ada yang menjajakan makanan di meja, ada yang menggoreng di roda, ada pula warga bermasker yang mengantre dengan menjaga jarak di depannya.

Rupanya tengah ada Pasar Rakyat di RT tersebut. Mirip dengan pasar rakyat pada umumnya, ada beragam makanan, produk fashion, hingga mainan di tempat tersebut.

Baca juga: Cerita GH Universal Hotel Pertahankan Semua Pegawai di Masa Pandemi, Sempat Tutup 50 Hari hingga Jualan Ketupat

 

Digelar dengan protokol kesehatan Covid-19

Uniknya, semua disetting sedemikian rupa, mengikuti prosedur Covid-19. Mulai dari acara dibuat outdoor, antarstand diberi jarak, semua pengunjung dan petugas tenant mengenakan masker.

Bahkan di bagian luar, ditempatkan petugas yang akan meminta pengunjung mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh.

Bila di bagian dalam kuota pengunjung sudah habis, maka warga yang baru dating harus menunggu di luar.

“Pengunjung di dalam dibatasi 10 menit. Tidak ada dine in, jadi semua makanan dibungkus,” ujar salah satu panitia, Joseph Sugeng Irianto kepada Kompas.com, Minggu (8/11/2020).

Panitia, nantinya akan memberikan pengumuman lewat pengeras suara untuk mengingatkan batas waktu kunjungan.

Ke depan, ada kemungkinan acara di gelar dua kali pada pagi dan malam. Tempatnya pun bisa jadi digelar di jalan komplek dengan konsep car free day.

Baca juga: 2 Bulan Tak Beroperasi akibat PSBB, PO Bus NPM Bertahan Tak PHK Karyawan

 

Digelar dua pekan sekali, fokus buat warga RT 09

Panitia lainnya, Witman Destriyadi mengatakan, penyelenggaraan pasar ini merupakan yang pertama dan akan digelar dua pekan satu kali.

“Tujuannya untuk menggeliatkan perekonomian warga yang terdampak Covid-19,” tutur Witman.

Sebenarnya, ide ini sudah ada sejak Agustus 2020. Namun karena kesibukan panitia, kegiatan ini baru berhasil direalisasikan kali ini.

Untuk sementara, kegiatan ini difokuskan untuk warga RT 09. Karena itulah, pengisi tenant ini didominasi warga RT 09.

Pendaftar sampai waiting list

Bila ada sisa kuota, warga lainnya di RW 11 boleh mendaftar. Ternyata warga yang berminat untuk menjajakan dagangannya banyak.

Namun karena keterbatasan tempat, yang diterima cuma 16 tenant. Sedangkan 20 lainnya yang mendaftar masuk waiting list.

“Tempatnya luas, tapi karena mengikuti standar Covid-19, hanya bisa untuk 16 tenant dengan waktu dari pukul 06.00-10.00 WIB,” tutur dia.

Namun sebelum pukul 09.00 WIB, sudah banyak yang pulang karena dagangannya habis. Pada acara pertama ini, omzetnya mencapai Rp 10 jutaan.

Banyak warga terdampak Covid-19

Ketua RT 09, Yudi Herdiansyah mengatakan, ada 75 KK di RT tersebut. Dari jumlah itu, sebagiannya terdampak Covid-19.

“Kalau yang menerima bantuan dari Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung hanya ada 3 orang. Namun yang terdampak Covid-19 banyak,” imbuh dia.

Ketika ada ide Pesta Rakyat, ia langsung menyambutnya. Ia pun langsung menghubungi Ketua RW untuk mengurus semua persyaratan ke kelurahan dan kecamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com