YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat terjadi guguran lava di Gunung Merapi pada Minggu (08/11/2020) pukul 12.50 WIB.
Jarak luncur guguran 3.000 meter dan mengarah ke arah Barat. Guguran ini tidak disertai dengan awan panas.
Di dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 8 November 2020 pukul 12.00 WIB - 18.00 WIB tercatat sekali terjadi guguran lava mengarah ke Barat.
"Teramati guguran dengan jarak luncur 3.000 meter mengarah ke Barat," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, Minggu (08/11/2020) malam.
"Kejadian guguran seperti ini biasa terjadi. Apalagi saat ada kenaikan aktivitas Gunung Merapi seperti sekarang ini," tegasnya.
Baca juga: Data Terkini BPBD Magelang, 795 Warga Lereng Merapi Mengungsi, Tersebar di 9 Titik
Dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 8 November 2020 pukul 12.00 WIB - 18.00 WIB, BPPTKG Yogyakarta mencatat kegempaan guguran sebanyak 11 kali dengan Amplitudo, 4-55 mm, durasi 12.8-113.1 detik.
Hembusan sebanyak 26 kali dengan Amplitudo 3-12 mm, durasi 11.1-23.6 detik. Kemudian
Hybrid/Fase sebanyak 87 kali dengan Amplitudo 3-30 mm, S-P 0.3-0.5 detik, durasi 5-12.8 detik.
Juga terjadi Vulkanik Dangkal 6 kali, dengan Amplitudo 46-75 mm, durasi 18-43.2 detik.
Baca juga: Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga, Ini Pesan Juru Kunci...
Potensi ancaman bahaya masih berupa guguran lava, lontaran material vulkanik dari erupsi eksplosif, serta awan panas, sejauh maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Sampai saat ini status Gunung Merapi ditetapkan Siaga (Level III).
Selain itu rekomendasi BPPTKG Yogyakarta agar p enambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.
Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.