Fakta 75 Rumah di Sumbawa Ludes Terbakar, gara-gara Aki dan Ratusan Warga Mengungsi

KOMPAS.com - Sebanyak 75 rumah di Desa Batu Rotok, Kecamatan Batu Lanteh, Sumbawa, NTB ludes terbakar pada Sabtu (7/11/2020) sore.

Akibat kejadian tersebut, 91 kepala rumah tangga yang terdiri dari 289 jiwa harus kehilangan tempat tinggal.

Sebelum kebakaran terjadi, sempat terjadi ledakan di salah satu rumah warga. Lalu api menjalar dan membakar sekitar 75 rumah yang kebanyakan terbuat dari kayu.

Baca juga: Kebakaran Hanguskan 75 Rumah di Sumbawa, 280 Orang Terdampak, Bantuan Logistik Dikirim

"Korbannya sebanyak 91 kepala keluarga terdiri dari 280 jiwa," tutur Kasi Kedaruratan BPBD NTB Ibrahim Kurniawan.

Ia mengatakan api baru bisa dipadamkan pada Sabtu malam oleh petugas dan warga dengan peralatan yang ada.

Sabtu malam sekitar pukul 019.24 Wita, api baru bisa dipadamkan. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, Namun ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal.

Baca juga: Gegara Aki Meledak, 75 Rumah di Sumbawa Ludes Terbakar

"Saat ini api sudah padam dan warga masih membersihkan puing-puing bekas kebakaran," katanya.

Dikutip dari Tribun Lombok, ratusan warga yang kehilangan tempat tinggal mereka mengungsi ke lokasi yang aman.

"Untuk sementara warga mengungsi di rumah keluarga," tutur Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khalik.

Sementara itu Pemerintah Provinsi NTB telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menangani para pengungsi, termasuk perihal logistik.

Baca juga: Jalan Kaki 7 Jam Sejauh 27 Km di Sumbawa, Gubernur NTB: Alam Kita Indah Kalau Hutan Terjaga

"Saya perintahkan keluarkan beras reguler sesuai kebutuhan berapa jiwa, kemudian (dihitung) kebutuhan per jiwa berapa. Nanti ditangani selama tujuh hari dulu," kata Khalik.

Bantuan dari BPBD Provinsi NTB sudah mulai dikirim dari Mataram ke lokasi kebakaran.

Bantuan tersebut berupa 25 paket sandang, 10 paket family kit, 10 paket kids ware, 10 paket kebersihan keluarga.

Selain itu, juga bantuan untuk pengungsian seperti 300 lembar terpal, 300 selimut, matras, celana dalam, pembalut, dan seragam SMA.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idham Khalid | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribunlombok.com