Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Turis Datang ke Jateng, 415 Tempat Wisata Dinyatakan Patuh Protokol Kesehatan

Kompas.com - 08/11/2020, 16:09 WIB
Dian Ade Permana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak 415 tempat wisata di Jawa Tengah dinyatakan telah mematuhi protokol kesehatan. Dengan kepatuhan tersebut maka tempat-tempat wisata tersebut dibuka dan bisa melayani wisatawan.

Kepala Seksi Pengembangan Pasar Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Tanti Apriani mengatakan sebelum dinyatakan di buka, ada simulasi kepatuhan protokol kesehatan.

"Di Candi Borobudur, Pulau Karimunjawa, Candi Gedongsongo kan itu simulasi sampai beberapa kali. Itu tujuannya untuk menciptakan kenyamanan terhadap wisatawan," jelasnya, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 7 November 2020

Dia mengatakan bahwa di masa pandemi kunjungan ke tempat wisata mengalami penurunan.

"Di akhir tahun ini kita genjot promosi agar tempat-tempat wisata kembali ramai tapi tetap mengutamakan protokol kesehatan agar tidak menjadi klaster Covid-19 yang baru," ungkap Tanti.

Menurut Tanti, pada saat libur panjang minggu lalu, kunjungan wisatawan ada peningkatan. Namun masih ditemukan wisatawan yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

"Ditemukan wisatawan yang reaktif juga. Masih ada yang berkerumun tanpa masker, kalau ditegur alasan keluarga, teman. Padahal kan itu tidak menjamin bebas virus, kita tidak tahu siapa yang terkena," paparnya.

Baca juga: Sosialisasikan Tabungan Simpel di Jateng, Ganjar Manfaatkan Program Gubernur Mengajar

Kepala Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Ahmad Nuri mengakui adanya penurunan jumlah pengunjung di masa pandemi ke Gumukreco.

"Dalam kondisi normal akhir pekan ada sekitar 500 pengunjung, tapi sekarang bisa 100 saja sudah sangat bagus," ungkapnya.

Dia menekankan bahwa pengunjung Gumukreco wajib menerapkan protokol kesehatan. Mereka wajib memakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (3M).

Namun dia menyatakan sepinya pengunjung dimanfaatkan untuk perawatan wahana yang ada dj Gumukreco, yakni Ondo Langit dan Ayunan Langit.

"Kita juga memulai pembangunan tebing alas kaca untuk menarik wisatawan kembali," kata Nuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com