Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kakek Gendong Jasad Cucu Pulang Naik Motor, Petugas RS Sudah Tawarkan Jasa Ambulans, tapi...

Kompas.com - 08/11/2020, 15:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah foto seorang kakek sedang menggendong jasad bayi yang disebut sebagai cucunya, viral di media sosial.

Narasi foto tersebut menyebutkan jika kakek tersebut menggendong cucunya yang meninggal di RSUD dr R Soeprapto Cepu dan dibawa pulang naik motor.

Foto itu diambil pada Kamis (5/11/2020).

"Seorang kakek yang raut wajahnya nampak sedih sedang membawa cucunya yang dirawat di RSUD dr R Soeprapto Cepu udah meninggal dan dibawa pulang naik sepeda motor. Kejadian ini terjadi pagi ini tanggal 5 November 2020 jam 06.48 WIB," tulis pemilik akun Facebook Sugiyanto.

Baca juga: Cerita di Balik Foto Kakek Gendong Jasad Cucu dan Pulang Naik Motor di Blora

Menolak saat ditawari jasa ambulans

Menanggapi foto tersebut, Direktur RSUD dr R Soeprapoto Cepu, Fatkhkur Rokhim menelusuri pasien yang dimaksud dalam foto tersebut.

Dari keterangan tim medis, pada Kamis (5/11/2020) dini hari tercatat adalah bayi laki-laki berusia tujuh hari meninggal dunia.

Bayi tersebut tergolong bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat kurang dari 2.500 gram. Ia terlahir dengan berat kurang dari 1 kilogram.

Baca juga: Viral Foto Kakek Gendong Jasad Cucu Pakai Jarik, Pulang Naik Motor, Ini Duduk Perkaranya

Ia menyebut secara umum bayi yang lahir memiliki berat antara 2.500 gram hingga 4.000 gram.

Menurut Fatkhur setelah menjalani perawatan selama 7 hari, bayi tersebut meninggal dunia.

"Berat bayi itu kurang dari satu kilogram dan sangat berisiko. Si Ibu persalinan di sini hingga bayi tersebut lahir dan dirawat tujuh hari. Namun tidak tertolong. Kalau tidak salah warga Randublatung atau Menden," kata Fathkur.

Saat mengetahui bayi tersebut meninggal dunia, petugas medis sudah menawarkan jasa ambulans. Tapi keluarga mengatakan akan dibawa pulang sendiri.

Baca juga: Penjelasan Pemilik Ambulans yang Digunakan untuk Seserahan Pernikahan

Petugas tak mengetahui jika jasad pasien dibawa pulang menggunakan sepeda motor.

"Namun keluarganya menolak menggunakan ambulans. Katanya mau dibawa pulang sendiri. Awalnya kami kira mau dibawa juga menggunakan mobil, namun ternyata menggunakan motor. Kalau kami tahu itu, pasti kami larang," kata Fathkur.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, karena sesuai prosedur semua jenazah harus dibawa ambulans atau dengan insiatif lain menumpang kendaraan roda empat.

"Jangan sampai hal ini terulang lagi. Kami juga heran, apa karena tidak sanggup membayar ambulans atau karena tidak ingin ribet. Mungkin saja ingin praktis sehingga digendong dengan naik motor, namun kan tidak begitu etikanya," jelas dia.

Baca juga: Ambulans Pengantar Pasien Covid-19 Tabrakan dengan Truk Fuso, Sopir dan Bidan Luka Parah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com