Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bapak Kapolri, Bapak Presiden, Sekolah Kami Dirusak Oknum Tak Bertanggung Jawab"

Kompas.com - 08/11/2020, 06:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Hancurkan dengan palu, diklaim berdiri di atas tanah mereka

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (31/10/2020).

Empat orang yang masih satu keluarga melakukan perusakan bangunan sebuah sekolah dasar dengan menggunakan palu.

Mereka adalah AL, EK, RY dan AM.

Keluarga tersebut tak terima lantaran merasa bangunan SD tersebut berdiri di atas tanah milik keluarga mereka.

"Keempat tersangka ini masih satu keluarga. Mereka secara bersama-sama merobohkan bangunan tembok SD Taruna Islam di Jalan Cemara Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru," kata Nandang kepada wartawan saat konferensi pers di Polresta Pekanbaru, Jumat (6/11/2020) sore.

Seorang penjaga sekolah yang menyadari tindakan mereka melarang para tersangka merobohkan tembok.

Baca juga: Derita Orangtua yang Kehilangan 3 Anak Mereka Secara Misterius: Kami Cari dari Pagi sampai Malam

Namun, para pelaku malah menganiaya penjaga tersebut lantaran tak terima ditegur.

Perusakan bahkan berlanjut hingga hari-hari berikutnya.

Saat polisi mendatangi lokasi pada Rabu (4/11/2020) pagi, para pelaku masih terus merusak bangunan.

"Dan ternyata, sebelum anggota datang ke lokasi kejadian, para tersangka masih melakukan perusakan," ujar dia.

Polisi pun menangkap dan membawa mereka ke Polresta Pekanbaru.

Menyusul kejadian itu, polisi telah menetapkan empat orang yakni AL, EK, RY dan AM sebagai tersangka dengan barang bukti palu dan beberapa material tembok sekolah yang dirobohkan.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com