Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada Politik Intimidasi di Surabaya, Bu Risma Menjadi Korban..."

Kompas.com - 08/11/2020, 06:20 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Suhu politik di Surabaya meningkat di tengah tahapan kampanye Pilkada Serentak 2020.

Sekjen PDI- Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, akibat suhu politik yang meningkat, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi korban intimidasi.

"Ada politik intimidasi di Surabaya. Bu Risma menjadi korban politik intimidasi," kata Hasto usai konsolidasi dengan pengurus DPC PDI-P Surabaya, Sabtu (7/11/2020).

Hasto menjelaskan, bentuk intimidasi itu seperti tuduhan pembohongan publik yang dialamatkan kepada wali kota perempuan itu.

Lalu, ada tudingan Wali Kota Surabaya dua periode itu melanggar netralitas pilkada.

Baca juga: Pengamat: Debat Pilkada Solo bagai Bumi dan Langit

Bagi Hasto, intimidasi itu menandakan adanya kepanikan kelompok tertentu terhadap tingginya hasil survei elektoral pasangan calon yang didukung PDI-Perjuangan di Surabaya.

"Adanya intimidasi menunjukkan bahwa pasangan Eri Cahyadi-Armuji lebih diterima oleh publik," ujarnya.

Hasto menyebutkan, Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri percaya masyarakat Surabaya cerdas dan egaliter.

Sehingga, bentuk intimidasi yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab tak bakal laku di Surabaya.

"Rakyat Surabaya ini cerdas dan egaliter, jadi politik intimidasi tidak laku di Surabaya," tegasnya.

 

Beberapa waktu terakhir Risma dilaporkan ke Bawaslu Kota Surabaya oleh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) karena terlibat aktif dalam sebuah kampanye daring.

Risma juga dilaporkan ke sentra Gakkumdu karena dituding melakukan kebohongan publik.

Kebohongan publik yang dimaksud karena Risma menyebut calon wali kota Surabaya Eri Cahyadi adalah anaknya.

Baca juga: Sekjen PDI-P: Bu Risma Diintimidasi di Pilkada Surabaya

Sebelumnya, Pilkada Surabaya 2020 diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Pasangan Eri Cahyadi-Armuji diusung partai tunggal PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan ini akan melawan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung 8 partai koalisi, yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN dan Gerindra.

(KOMPAS.com - Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com