Teguh menyarankan, tema debat lebih spesifik membahas persoalan yang dihadapi para kandidat jika terpilih nanti.
Ia mencontohkan, sejumlah isu seperti masalah ekonomi, penanganan Covid-19, lingkungan, tata kota, pendidikan, dan penyalahgunaan narkoba, bisa diangkat sebagai bahasan dalam debat.
"Jadi enggak usah bicara terlalu abstrak dan teoritis. Fokus pada penataan pasar tradisional, masakan lokal, misalnya PKL, itu kan jauh lebih nyata dan jauh lebih bermanfaat untuk masyarakat kecil," jelas Teguh.
Baca juga: Pengamat: Debat Pilkada Solo bagai Bumi dan Langit
Untuk itu, kedua paslon diharapkan dapat menggali kemampuan dan menguasai materi debat agar masyarakat yakin dalam menentukan pilihan.
"Debat publik bisa menjadi referensi masyarakat dalam menentukan pilihan. Sejauh mana nanti ide dan gagasan yang paling nyata. Masyarakat tentu bisa menilai," kata pengamat dari Undip Semarang itu.
(KOMPAS.com/Riska Farasonalia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.