MALANG, KOMPAS.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mengekskavasi temuan struktur bata kuno di Desa Langlang, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Prediksi sementara, struktur bata itu merupakan bangunan candi yang sudah ada sejak masa Kerajaan Singosari di abad ke-13 masehi.
Baca juga: Pengamat: Debat Pilkada Solo bagai Bumi dan Langit
Arkeolog dari Universitas Negeri Malang, Ismail Lutfi mengatakan, ada dua cara memprediksi periode berdirinya bangunan tersebut, yakni melalui ukuran bata dan cara bata itu disusun membentuk bangunan.
Ismail menambahkan, bata itu berukuran panjang 40 centimeter, lebar 30 centimeter, dan tebal antara 8,5 hingga 9 centimeter. Ukuran ini mengindikasikan bata itu sudah ada sejak sebelum Kerajaan Majapahit.
Sebelum Kerajaan Majapahit berdiri, terdapat Kerajaan Singosari di Malang.
Begitu juga dengan cara bata itu disusun sehingga membentuk bangunan. Menurutnya, masyarakat dulu menyusun bata dengan cara digosok satu sama lain.
Sehingga, bata merekat dan tersusun tanpa material lain.
"Secara kasat mata dan dari pengalaman mengamati bata kuno. Bata ini cenderung lebih tua dari zaman Majapahit. Dari pengerjaannya lebih tua dari Singosari," kata Ismail di lokasi ekskavasi, Sabtu (7/11/2020).
"Ada potensi bahkan lebih tua dari Singosari. Kita butuh kajian yang lebih mendalam. Kita juga belum menemukan temuan penyerta karena temuan dalam ekskavasi sangat berarti untuk penafsiran periode berdirinya bata," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPCB Jawa Timur, Zakaria Kasimin mengatakan, proses ekskavasi sudah berhasil membuka struktur bata yang terpendam seluas 6x6 meter.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan