Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Bu Risma Diintimidasi di Pilkada Surabaya

Kompas.com - 07/11/2020, 20:16 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto menyebut suhu politik di Surabaya meningkat di tengah masa kampanye Pilkada Surabaya 2020.

Akibatnya wali kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi korban intimidasi.

Bentuk intimidasi di antaranya berupa tuduhan pembohongan publik hingga tudingan melanggar netralitas kepala daerah.

"Ada politik intimidasi di Surabaya. Bu Risma menjadi korban politik intimidasi," kata Hasto usai konsolidasi dengan pengurus DPC PDI-P Surabaya, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: Putra Risma: Ibu Tidak Ingin Surabaya Kembali ke Belakang karena Salah Pilih Pemimpin

Menurut Hasto, jika ada gerakan politik intimidasi, itu menandakan adanya kepanikan kelompok tertentu menyusul semakin tingginya hasil survei elektoral pasangan calon yang diusung PDI-P di Pilkada Surabaya.

"Adanya intimidasi menunjukkan bahwa pasangan Eri Cahyadi-Armuji lebih diterima oleh publik," ujarnya.

Sesuai pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, kata Hasto, masyarakat Surabaya adalah masyarakat yang cerdas dan egaliter, sehingga apa pun bentuk intimidasi tidak laku di Surabaya.

"Rakyat Surabaya ini cerdas dan egaliter, jadi politik intimidasi tidak laku di Surabaya," tegasnya.

Beberapa waktu terakhir Risma dilaporkan ke Bawaslu Kota Surabaya oleh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) karena terlibat aktif dalam sebuah kampanye daring.

Risma juga dilaporkan ke sentra Gakkumdu karena dituding melakukan kebohongan publik.

Kebohongan publik yang dimaksud karena Risma menyebut calon wali kota Surabaya Eri Cahyadi adalah anaknya.

Pilkada Surabaya diikuti 2 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Baca juga: Kejar Popularitas Machfud Arifin, Eri Cahyadi Lebih Populer dengan Istilah Anak Buah Risma

 

Pasangan Eri Cahyadi-Armuji diusung partai tunggal PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan ini akan melawan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung 8 partai koalisi, yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN dan Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com