Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Ade Londok Harus Belajar ke Sule, Melawak dengan Cerdas

Kompas.com - 07/11/2020, 19:45 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Budayawan asal Jawa Barat yang juga anggota DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan, sebagai seniman yang muncul secara tiba-tiba melalui media sosial dan terorbit dalam pentas hiburan komedi di televisi nasional, Ade Londok harus banyak belajar kepada Sule.

Bagaimanapun, menurut Dedi, Ade londok itu berangkat dari kultur Sunda yang bergaul pada homogenitas penggemar. Orang tertarik dengan Ade Londok karena bicaranya ceplas-ceplos.

"Bagi orang Sunda sangat menarik dengan gaya bicara itu di tengah tradisi orang Bandung yang terkenal memiliki undak-unduk bahasa yang memadai," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Sabtu (7/11/2020).

Sementara dalam pentas komedi baik di televisi maupun panggung Jakarta, pelawak hari ini tidak berkumpul homogen, tidak seperti dulu.

Baca juga: Viralkan Odading Mang Oleh, Ade Londok Dapat Hadiah Ponsel dari Ridwan Kamil

Dulu, kata Dedi, pelawak Sunda tergabung dalam grup homogen seperti The Bodor. Semua gayanya sama karena berangkat dari habitat yang sama. Pimpinan rombongannya jelas, Mbah Us Us.

"Sama halnya dengan grup pelawak terkenal dengan anggota Kang Ibing dan Aom Usman, itu juga berangkat dari homogenitas etnik, ada pimpinan rombongannya," kata Dedi.

Namun, lanjut Dedi, dalam pentas hiburan hari ini orang hidup secara individual, kemudian harus manggung dengan pelawak lain dari ragam etnik dan latar belakang kehidupan. Sehingga pelawak juga harus mampu menyesuaikan diri.

Sehingga, kata Dedi, proses adaptasi itu sangat penting karena ada kanekaragaman kultur. Tentunya tidak bisa dipungkiri bahwa persaingan individu pelawak itu sangat tinggi, sehingga kehati-hatian berucap, bersikap, dan perlunya adaptasi itu sangat penting.

"Ade Londok memang terlalu singkat untuk bisa terbang ke Jakarta dari hidup di Bandung yang serba sangeunahna (seenaknya) dan dalam kehidupan terbuka," katanya.

Jangan putus asa

Dedi juga meminta Ade Londok agar tidak mudah putus asa, apalagi sampai mengatakan kapok lagi tampil di TV.

"Jangan (putus asa). Tetap popularitas yang dimiliki harus dijaga agar ritmenya terjaga. Terus sesuaikan diri, adaptif dengan tema yang baru diusung. Kan melucu itu bisa dengan cerdas," kata Dedi yang juga menjadi YouTuber ini.

Dedi menilai, komedian Sule, Kang Ibing dan Mbah Us Us mampu melucu dengan cerdas. Apalagi Mbah Us Us, ia dulu bisa melawak sambil mengkritik pemerntah Order Baru waktu itu dan tanpa dicekal.

"Itu karena dia melawak dengan cerdas," katanya.

Dedi mengatakan, orang Sunda itu tidak boleh epes meer (mudah patah semangat) ketika menghadapi masalah. Jangan ada kata kapok. Jangan pundungan (mudah ngambek).

"Tetap bersemangat, berbagai kekeliruan, kekurangan yang terjadi saat ini segera diperbaiki," katanya.

"Ade Londok itu harus struggle se-struggle ucapannya. Ucapan dia kan kasar, itu ucapan seorang jawara. Seorang jawara itu ketika masuk pakalangan (medan laga), tidak ada kata menyerah atau mundur. Ade Londok mentalnya harus sekeras ucapannya," ujar Dedi.

Menurut Dedi, Ade Londok perlu memiliki manajer andal untuk mengelola materi. Bagamana pun dia harus banyak membaca dan memahami kondisi sosial masyarakat kalau ingin maju dan bertahan di dunia hiburan.

Fenomena Ade Londok

Nama Ade Londok terkenal setelah video vlog miliknya yang mempromosikan kue khas Bandung, Odading, dengan bahasa yang kasar dan ceplas ceplos.

Salah satu ucapan yang terkenal dan viral adalah ketika dia mengatakan bahwa makan kue Odading serasa menjadi Iron Man, sosok pahlawan fiksi dalam komik Marvel.

Video tersebut viral hingga membuat dirinya diundang ke berbagai talk show dan menjadi bintang tamu dalam acara komedi. Ia pernah ikut program hiburan komedi bersama Malih Tong Tong.

Namun saat manggung, ia sempat membuat sesuatu yang dikecam netizen karena tidak sopan. Yakni ketika ia menggeser kursi yang hendak diduduki Malih. Akibatnya, Malih terjatuh.

Baca juga: Ade Londok Minta Maaf kepada Malih Tong Tong hingga Kapok Tampil di Televisi

Ade Londok meminta maaf pada kesempatan berbeda. Ia ingin menghubungi Malih untuk meminta maaf secara langsung namun tidak memiliki nomor yang bisa dihubungi.

Setelah insiden itu, Ade Londok mengaku kapok untuk tampil lagi di televisi. Ia bahkan ingin kembali ke Bandung untuk menekuni pekerjaan sebelumnya, yakni menjahit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com