Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2020, 17:57 WIB
Ahmad Faisol,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Probolinggo memanggil tujuh orang yang terlibat dalam penyebaran video dan foto hoaks tentang hilangnya mata jenazah pasien positif Covid-19.

Dalam konferensi pers di Mapolres Probolinggo, Sabtu (7/11/2020), Kasatreskrim AKP Rizki Santoso mengungkapkan, pihaknya memeriksa 7 orang yang diduga turut serta dalam menyebarkan informasi hoaks tersebut.

Polisi menunjukkan ketujuh orang itu dalam konferensi pers.

"Hingga saat ini mereka masih kami tetapkan sebagai saksi dan akan kami dalami lagi kasus ini. Bisa jadi status mereka berubah menjadi tersangka," kata Rizki kepada Kompas.com.

Baca juga: Bantah Mata Jenazah Pasien Covid-19 Hilang, Plt RSUD: Tak Mungkin Saya Menjual Organ

Rizki menambahkan, para penyebar ini mengaku mendapatkan video dan foto tersebut dari unggahan Facebook dan pesan di WhatsApp.

Mereka sebagian berasal dari Kecamatan Paiton dan sisanya dari Kecamatan Kraksaan.

Dalam konferensi pers, juga hadir keponakan dari jenazah M, yaitu Muhammad Ainur Huda.

Ainur menegaskan bahwa video yang menyebut mata jenazah dicongkel itu hoaks. Seluruh organ almarhumah masih lengkap.

"Saat pemulasaran saya melihat sendiri, tidak ada satu pun organ yang diambil, semua itu hoaks," jelasnya.

Ainur sangat menyesalkan video tersebut disebarkan dengan narasi seperti itu.

Pihak keluarga berharap agar polres bisa mengusut siapa orang pertama yang mengunggah dan menyebarkan video tersebut.

Sementara itu, Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, mengaku sangat prihatin karena video ini sudah viral ke mana-mana dan banyak pihak yang menanyakan kebenarannya.

"Kami berharap polisi segara menangani hal ini, dan menangkap pelaku utama. Jangan sampai hal seperti ini terulang kembali," harap Ugas.

Setelah situasi mereda, Satgas akan melakukan tracing terhadap pihak keluarga karena kain kafan jenazah sempat dibuka.

Penyebar menyesal

Seorang saksi berinisial R mengaku hanya meneruskan foto dan membuat status aplikasi pesan singkat. Setelah viral dan sadar bahwa video itu hoaks, dia mengaku menyesal.

Saksi lainnya, M, mengaku mendapat foto dari status WhatsApp temannya lalu dia share ke grup alumni.

"Setelah itu saya tidak tahu apakah diteruskan lagi oleh teman-teman hingga menjadi viral," kata M.

Baca juga: Soal Video Viral Mata Jenazah Pasien Covid-19 Hilang, Satgas: Tidak Benar, Matanya Ada

Diberitakan sebelumnya, foto dan video yang memperlihatkan sebuah keluarga histeris karena melihat kondisi jenazah salah satu keluarganya yang positif Covid-19 viral di media sosial dan aplikasi pesan instan.

Foto dan video itu pertama kali diunggah di media sosial Facebook. Dalam video itu disebutkan, keluar darah dari mata jenazah pasien positif Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com