KOMPAS.com - Muhammad Gifari Akbar (16), pemulung yang fotonya viral sedang mengaji di emperan toko di kawasan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, diangkat jadi Direktur Bank Sampah oleh anggota DPR RI Dedi Muyadi.
Dedi kebetulan mempunyai bank sampah di daerah Lembur Pakuan, Subang.
Pekerjaan itu diberikan Dedi karena Akbar dianggap sesuai dengan profesi yang digelutinya.
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Nurma (30) warga Jalan Talang Beti, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, terkena peluru nyasar di kakinya, Rabu (4/11/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.
Akibatnya, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Peluru itu diduga dari Jakabaring Sport City (JSC). Pasalnya, rumah korban berada persis di belakang kawasan venue menembak JSC, Palembang.
Berikut populer nusantara selengkapnya:
Anggota DPR RI Dedi Mulaydi mengangangkat Akbar (16), pemulung asal Garut, Jawa Barat, yang fotonya viral sedang mengaji di emperan toko di kawasan Braga, Kota Bandung, Jabar, menjadi direktur bank sampah.
Bukan tanpa alasan jika Dedi mengangkat Akbar sebagai direktur bank sampah miliknya yang ada di Subang.
Pekerjaan itu ia berikan karena Akbar dianggap sesuai dengan profesi yang digelutinya selama ini.
"Kan dia kerjanya pungut sampah. Itu tidak boleh hilang. Dia konsen pada sampah dan kelola sampah. Dia akan menjadi direktur bank sampah di Lembur Pakuan (Subang)," kata mantan Bupati Purwakarta itu.
Baca juga: Pemulung yang Fotonya Viral Saat Baca Al Quran di Emperan Toko Akan Diangkat Direktur
Nurma (30), seorang IRT di Palembang, Sumatera Selatan, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena peluru nyasar di kakinya, Rabu.
Saat itu, Nurma sempat mendengar suara tembakan dari kawasan venue menembak dan tiba-tiba kakinya terasa lemas dan berdarah.
"Langsung terasa sakit dan kaki saya lemas, setelah itu di bagian mata kaki mengeluarkan darah," kata Nurma saat berada di rumah sakit, Kamis (5/11/2020).
Sementara itu, Supervisor Operasional Jakabaring Sport City (JSC) Afriandi mengaku tengah menyelidiki kasus tersebut.
Namun, pihaknya membenarkan bahwa pada saat itu ada kegiatan latihan di venue.
"Kita akan cek dulu ke rumah korban. Kalau kemarin memang ada latihan di venue,"singkat Afriadi.
Baca juga: Teriak Kesakitan di Depan Rumah dengan Kaki Berdarah, Ibu Ini Diduga Korban Peluru Nyasar
Unggah video ibu hamil ditandu karena jalan rusak di desanya, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, pemilik akun akun Badry Aldiansyah diamankan polisi.
Terkait dengan itu, Kapolsek Panggarangan AKP Rohidi anhkat bicara.
Kata Rohidi, pemilik akun Badry Aldiansyah bukan diamankan, tapi dititipkan di kantor polsek oleh kepala desa lantaran khawatir diamuk massa.
"Bukan diamankan, tapi dilindungi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pihak warga yang pro ke kepala desa dengan pihak yang sebaliknya," kata AKP Rohidi dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.
Masih dikatakan Rohidi, setelah yang bersangkutan dibawa ke Mapolsek, pihaknya langsung melakukan musyawarah dengan pihak desa dan keluarga dari yang bersangkutan.
Setelah masalah itu dianggap selesai, pria pemilik akun Badry Aldiansyah tersebut keesokan harinya sudah langsung dipulangkan tanpa perlu merasa waswas lagi.
"Masyarakat sekarang sudah reda, sudah kondusif, aman," ungkapnya.
Baca juga: Warga Dibawa ke Kantor Polisi akibat Unggah Video Jalan Rusak, Ini Kata Kapolsek
SA (19), warga asal Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, nekat mencabuli N (14), anak bos di tempatnya bekerja di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kata SA, perbuatan itu dilakukannya karena kesal kepada ayah korban setiap ada kesalahan orang lain selalu dilimpahkan kepada dirinya.
"Setiap ada kesalahan orang lain, saya yang dimarahi," kata SA saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Malang Kota, Jumat, (6/11/2020).
Kepada polisi, SA mengaku baru empat bulan bekerja sebagai karyawan di tempat usaha konveksi milik ayah korban.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simartama mengatakan, aksi yang dilakukan pelaku dilatar belakangi kekesalan pelaku terhadap ayah korban.
"Motifnya karena sering dimarahi orangtua korban," kata Leonardus.
Baca juga: Pengakuan Karyawan yang Cabuli Anak Bos: Setiap Ada Kesalahan Orang Lain, Saya Dimarahi
Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan penydikan, polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus tewasnya AM (28), guru ngaji yang ditemukan dalam sumur di belakang rumahnya di Kampung Lingkungan 2 Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung RT05/04, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/11/2020) pagi.
Dari hasil penyelidikan polisi, AM ternyata dibunuh K (40) suami dari asisten rumah tangga AM gara-gara utang Rp 1 juta.
K membunuh AM karena tak terima korban bercerita ke istrinya jika ia memiliki utang.
"Waktu pinjam itu si tersangka bilang tolong jangan disampaikan ke istrinya. Karena sudah lebih dari dua minggu belum dibayar, disampaikanlah utang itu ke pembantu," kata Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil.
K kemudian emosi karena AM terus menagih utangnya. Selain itu ia juga kerap cekcok dengan istrinya yang tahu suaminya memiliki utang.
"Karena dia sudah tidak sanggup lagi membayar utang itu, dari situ timbul niat menghabisi korban," ujarnya.
Baca juga: Tagih Utang Dibayar Nyawa, Guru Ngaji Tewas Dibunuh Tetangga
Sumber Kompas.com: Editor: Setyo Puji, Candra Setia Budi, Michael Hangga Wismabrata, Rachmawati)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan