KOMPAS.com - Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto membantah bahwa mata jenazah pasien Covid-19 asal Probolinggo, Jawa Timur, hilang.
Pernyataan itu dia sampaikan untuk menanggapi video viral yang menyebut jenazah berinisial M itu kehilangan satu matanya.
Ugas menjelaskan, M meninggal dengan status positif Covid-19 di RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo.
Baca juga: Viral, Video dan Foto Mata Jenazah Pasien Positif Covid-19 Hilang, Ini Penjelasan Satgas
Sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, M didiagnosis memiliki penyakit stroke dan mengalami pendarahan.
Sebelum meninggal, tekanan darah M tinggi sehingga mengakibatkan pembuluh darah pecah. Hal itu yang menyebabkan pendarahan terjadi lewat mata, hidung, dan telinga.
Baca juga: Satu Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Senjata dengan KKB di Intan Jaya, Papua
Tim medis melakukan pemulasaraan jenazah sesuai protokol Covid-19. Jenazah M kemudian diantar ke rumah duka pada Kamis (5/11/2020).
Di peti jenazah tak ada kayu untuk menahan posisi jenazah
Selama perjalanan dari RSUD Moh Saleh menuju Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, jenazah dalam posisi tengkurap sehingga darah mengalir.
“Sekali lagi saya tegaskan, pendarahan itu karena stroke. Kita klarifikasi, matanya yang disebut dicongkel, itu tidak benar. Keluarga menyaksikan sendiri, matanya ada,” kata Ugas saat ditemui di Mapolres Probolinggo, Jumat (6/11/2020).