Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Dosen UNS soal Debat Pilkada Solo

Kompas.com - 07/11/2020, 06:48 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Debat pertama calon wali kota dan wakil wali kota Solo pada Pilkada 2020 yang digelar di Hotel Sunan Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020) malam, berlangsung dengan baik.

Dalam debat tersebut, kedua pasangan calon, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) telah memaparkan visi dan misinya.

Setelah memaparkan visi dan misinya, kedua paslon pun diberi kesempatan dari panelis untuk saling bertanya.

Baca juga: Debat Pilkada Solo, Gibran Sampaikan 2 Tantangan Kota Solo, Bagyo Singgung Sandang-Pangan

Materi yang disampaikan kedua paslon dalam debat itu pun mendapat tanggapan dari Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto.

Kata Agus, dari aspek materi debat, Gibran lebih baik.

"Hanya cara mengartikulasikan gagasan terlalu emosional dan cenderung kaku tidak rileks sehingga kurang dalam isinya," kata Agus, melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Jumat, malam.

Baca juga: Debat Pilkada Solo, Dua Paslon Janjikan Hunian Layak untuk Warga

Sedangkan, sambung Agus, paslon Bajo, materinya sederhana sekali, seperti bukan kampanye tapi sedang curhat.

"Kurang ngeget dan argumentatif. Cuma penyampainya lebih tenang dan apa adanya khas rakyat," ungkapnya.

Terkait dengan persoalan Solo, kata Agus, keduanya pada dasarnya sama-sama belum menyentuh problem riil.

"Karena mereka new comer (pendatang baru) dan tidak punya pengalaman memimpin baik di parpol, ormas maupun birokrasi jadi materinya cuma meraba-raba," jelasnya.

Baca juga: Gibran soal Hasil Debat Kandidat Pilkada Solo Perdana: Yang Nilai Biar Warga

Namun, Agus menilai, untuk segi pembawaan, paslon Bajo lebih santun dan njawani, sementara untuk paslon Gibran terkesan lugas tanpa basa-basi khas anak muda.

Kata Agus, jika ada debat kedua, mudah-mudahan lebih bagus dari debat yang sebelumnya. Agus pun memberi saran kepada kedua paslon tersebut.

"Gibran perlu lebih rileks tidak emosional dan riset mendalam atas problem Solo agar ketika menyampaikan materi menyentuh akar masalah," ujarnya.

"Bajo perlu lebih tegas dan artikulatif agar tak terkesan cuma curhat bukan kampanye yang bersifat mengajak dan mempengaruhi, perlu perbaikan retorika dan logika yang kuat," sambungnya.

Saat ditanya apakah kedua paslon tersebut sudah siap dalam kampanye dan memimpin Kota Solo, kata Agus, keduanya masih perlu terus mengasah kepekaan sosial dan politik agar siap memimpin dengan program yang relevan dengan masalah solo.

Baca juga: Debat Pilkada Solo, Gibran-Teguh dan Bajo Tetap Pakai Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com