MEDAN, KOMPAS.com - Kehilangan anak secara misterius, di areal perkebunan di Dusun VI Pulka, Desa Namanjahe, Kecamatan Salapian, Langkat, membuat kehidupan keluarga Alamsyah Saputra (41) berubah.
Selama 3 pekan dia terus mencari bersama polisi dan sejumlah relawan, tanpa kenal waktu. Upayanya belum membuahkan hasil.
Sebelum berkomunikasi dengan Alamsyah, sambungan telepon diangkat oleh sang istri, Masdiani.
Dikarenakan sinyal buruk dan menangis, telepon diberikan ke Alamsyah. Menurut Alsyah, istrinya tak tahan ketika ditanya mengenai anaknya sehingga menangis sedih.
Baca juga: 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Polisi Turunkan Anjing Pelacak
Dikatakannya, pencarian terhadap anaknya bernama Zahra dan juga Nizam serta Yogi, yang kesemuanya masih berusia 7 tahun, dilakukan secara marathon. Dari pagi hingga malam.
"Sejak subuh tadi, saya, warga, relawan bersama dengan Kapolsek Salapian, Pak Sutrisno beserta jajarannya mencari menyusuri parit hingga kolam sejauh 2 km," katanya, Jumat (6/11/2020).
Dikatakannya, seluruh keluarga bingung bagaimana 3 orang anak sekaligus hilang tanpa jejak, dia menyebutnya 'sirna begitu saja'.
Baca juga: Update 10 Hari Pencarian 3 Anak yang Hilang Misterius di Langkat
Di lokasi terakhir kali, yakni di sekitar Beko yang mengorek parit dan menjadi tontonan anak-anak saat itu, tidak ada tanda-tanda apapun.
Korekan parit beko tersebut juga sudah dikorek lagi, namun tak ada hasil. Begitupun operator beko sudah diperiksa Polres Langkat.
"Kemana-mana sudah dicari. Semua kerja keras, keluarga, Polres Langkat dan Polsek Salapian, warga, relawan, terus mencari dari pagi sampai malam," katanya.
Baca juga: Anak Hilang di Tasikmalaya, Ayah Cari ke Bandung Sambil Jualan Bakso, Bertemu berkat Facebook
Dijelaskannya, anaknya sudah pergi bermain-main dengan teman-temannya sejak pukul 7 pagi. Seperti biasa, anaknya pergi membawa handphone ke rumah tetangganya yang miliki WiFi.
Saat itu, anak-anak tersebut mengetahui ada beko yang sedang mengorek parit, langsung lari melihatnya.
"Bahkan anak saya juga sempat memvideokan beko itu ngorek parit perkebunan. Sekitar jam 10, anak saya ini pulang letak HP langsung pergi lagi nengok beko itu," katanya.
Biasanya, anaknya pulang main-main pukul 11.00 WIB untuk istirahat dan makan siang lalu pergi lagi.
Namun hari itu, Minggu (18/10/2020), anaknya dan 2 temannya tak lagi pulang ke rumah.
"Jam makan siang tak pulang, makanya mamaknya kebingungan kecarian. Langsung lah rame-rame nyari," katanya.