Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bilik-bilik Kayu di Pengungsian Warga Lereng Merapi untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 06/11/2020, 18:57 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com -  Tempat Evakuasi Akhir (TEA) bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, disusun sekat pemisah atau bilik yang terbuat dari papan kayu.

Setiap sekat berukuran sekitar 2 x 2 meter diisi satu keluarga. Pemisahan ini bertujuan untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Sampai saat ini, ada 4 titik lokasi pengungsian, yakni di Desa Banyurojo, Desa Mertoyudan, Desa Deyangan (Kecamatan Mertoyudan) dan Desa Tamanagung (Kecamatan Muntilan)

"Kita terapkan protokol kesehatan di setiap TEA,  untuk menghindari kerumunan sehingga dibuat sekat.  Per sekat diisi 1 keluarga, " jelas Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Susanto ditemui di TEA Desa Banyurojo, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Ada Dalam Daerah Bahaya Merapi, Pedagang di Bungker Kaliadem Berhenti Jualan

Selain penyekatan itu, seluruh pengungsi juga wajib mengenakan masker dan menjalani rapid test Covid-19.

Segala fasilitas protokol kesehatan juga dilengkapi di sekitar TEA, seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, disinfektan dan lainnya.

"Fasilitas lainnya juga ada, antara lain  kamar mandi/WC, dapur umum, juga ruang khusus untuk kelompok rentan (ibu hamil/menyusui/lanjut usia), dan gedung pos kesehatan, " imbuh Edi.

Edi menyebutkan sampai saat ini ada 607 orang pengungsi yang tersebar di 4 titik TEA.

Baca juga: Warga Lereng Merapi di Sleman Mulai Diungsikan pada 8 November

Mereka berasal  dari sembilan dusun terdekat dengan puncak Gunung Merapi wilayah Kabupaten Magelang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com