Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Tegaskan, Pendarahan Itu karena Stroke, Matanya yang Disebut Dicongkel Itu Tidak Benar"

Kompas.com - 06/11/2020, 18:48 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Foto dan Video yang memperlihatkan sebuah keluarga histeris melihat kondisi jenazah pasien positif Covid-19 viral di media sosial dan aplikasi pesan instan.

Video dan foto itu awalnya diunggah di media sosial Facebook. Perekam video menyebtukan keluar darah dari mata jenazah pasien positif Covid-19 itu.

Selain itu, salah satu mata jenazah pasien Covid-19 itu disebut hilang. Perekam menyebutkan peristiwa itu terjadi di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Dalam video dan foto itu juga terlihat keluarga membuka jenazah yang telah ditangani sesuai protokol Covid-19 itu.

Belakangan, foto dan video itu telah dihapus dari Facebook. Namun, video dan foto itu tersebar luas di aplikasi pesan instan, WhatsApp.

Baca juga: Viral, Video dan Foto Mata Jenazah Pasien Positif Covid-19 Hilang, Ini Penjelasan Satgas

Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto membenarkan, video itu merupakan jenazah pasien positif Covid-19 asal Paiton, Probolinggo.

Namun, Ugas membantah mata pasien itu hilang.

“Saya tegaskan, pendarahan itu karena stroke. Kita klarifikasi, matanya yang disebut dicongkel, itu tidak benar. Keluarga menyaksikan sendiri, matanya ada,” kata Ugas saat ditemui di Mapolres Probolinggo, Jumat (6/11/2020).

Penjelasan satgas

Ugas menjelaskan, kehebohan itu berawal saat seorang warga berinisial M meninggal dengan status positif Covid-19 di RSUD dr Moh Saleh, Kota Probolinggo.

Sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, M didiagnosa memiliki penyakit stroke dan mengalami pendarahan.

 Tekanan darah M juga tinggi sebelum meninggal. Hal itu, kata Ugas, menyebabkan pendarahan terjadi lewat mata, hidung, dan telinga.

Setelah meninggal, tim medis melakukan pemulasaraan jenazah sesuai protokol Covid-19.

Ugas menambahkan, tak ada kayu penyangga untuk menahan posisi jenazah di dalam peti.

Baca juga: Sepeda Bersejarah Milik Tarwi Dicuri, Pernah Dipakai Gowes Surabaya-Jakarta Saat Berusia 79 Tahun

Sehingga, jenazah dalam posisi tengkurap saat diantar ambulans dari RSUD Moh Saleh Kota Probolinggo ke Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo pada Kamis (5/11/2020).

Posisi jenazah itu membuat darah mengalir dari mata, hidung, dan telinga.

Ugas memahami alasan keluarga histeris saat menerima jenazah. Tangis keluarga makin pecah karena mendapati kondisi jenazah seperti itu.

 Pengunggah video diselidiki

Ugas telah berdiskusi dengan Wakapolres Probolinggo Kompol Agung Setiyono terkait penyebaran video itu di media sosial.

Mereka akan menyelidiki pihak yang pertama kali mengunggah foto dan video itu.

Baca juga: Kalau Lapar di Jalan Nggak Punya Uang, Ngaji Saja, Fokus Sampai Lapar Hilang

“Akan diselidiki. Tadi saya rapat dengan Pak Wakapolres. Kalau dibiarkan, membahayakan. Keluarga M siap memberikan kesaksian,” kata Ugas.

Selain itu, Pemkab Probolinggo akan melakukan tracing kepada keluarga M. Sebab, jenazah itu sempat dibuka saat sampai di rumah duka.

(KOMPAS.com/Ahmad Faisol)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com