Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

180 Guru SD dan SMP di Surabaya Positif Covid-19

Kompas.com - 06/11/2020, 17:29 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 7.407 guru SD dan SMP, termasuk petugas kebersihan, keamanan, TU, serta petugas lainnya di Surabaya, Jawa Timur, telah menjalani swab tes. 

Dari total 7.407 guru hingga TU yang telah mengikuti swab tes, 180 guru dinyatakan positif Covid-19,  dan 7.101 lainnya dinyatakan negatif. Sedangkan hasil tes swab sisanya belum keluar.  

"Nah, bagi yang positif langsung kami rawat dan saat ini mereka sudah sembuh semuanya. Kemudian sisanya sebanyak 126 guru masih dinyatakan invalid, sehingga mereka akan dites kembali untuk memastikan kesehatannya," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara saat dikonfirmasi, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Setelah Dipanggil Kawan, Seorang Petani Tewas Dibunuh, Kepala Terpisah dari Tubuh

Hal ini, kata Febri membuat Pemkot Surabaya kembali melakukan asesmen untuk sekolah tatap muka.

"Jadi, awalnya 21 sekolah yang akan dilakukan uji coba sekolah tatap muka, tapi setelah dilakukan asesmen, hanya sekitar 18 sekolah yang bisa dijadikan uji coba sekolah tatap muka itu," ujar dia.

Baca juga: Emosi Dituntut 3 Tahun Penjara, Jerinx: IDI Tak Mau Penjarakan Saya, Siapa yang Pesan Sebenarnya?

Menurut Febri, kemungkinan besar yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka itu kelas IX atau kelas 3 SMP.

Dispendik Surabaya akan menyetorkan nama-nama siswa kelas IX yang berasal dari 18 sekolah itu.

 

"Setelah itu, Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan akan merapatkan secara teknis uji coba sekolah tatap muka itu. Tentunya, nanti siswa-siswa ini akan dilakukan tes swab terlebih dahulu. Ketika siswa itu dites swab, maka orangtuanya akan menyesuaikan atau akan dites swab juga," kata dia.

Dia kembali memastikan bahwa uji coba sekolah tatap muka akan dilakukan terlebih dahulu bagi siswa kelas IX atau kelas 3 SMP.

Sedangkan bagi tingkat SD, masih akan dirapatkan lebih lanjut.

"Jadi, kita terus jaga protokol kesehatan kapan pun dan di mana pun berada, supaya pandemi ini bisa segera hilang dari Kota Surabaya," tutur Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com