KOMPAS.com- Muhammad Ghifari Akbar (16) hanya bisa menundukkan kepala menahan tangis ketika mengungkapkan mimpinya di hadapan anggota DPR, Dedi Mulyadi.
Akbar menyatakan, ribuan kilometer telah ia lewati, berbagai kota ia datangi.
Tujuannya, mencari sang ibu yang telah meninggalkannya sejak ia berusia delapan bulan.
"Iya mau, Pak. Mau ketemu sama ibu," tutur Akbar sembari menundukkan kepala menahan tangis.
"Saya yakin kamu akan bisa ketemu sama ibu," ujar anggota DPR Dedi Mulyadi yang mengundang Akbar ke rumahnya.
Sebab, selama bertahun-tahun, Akbar memang hidup di jalanan sebagai pemulung.
"Kan dia kerjanya pungut sampah. Itu tidak boleh hilang. Dia konsen pada sampah dan kelola sampah. Dia akan menjadi direktur bank sampah di Lembur Pakuan (Subang)," kata mantan bupati Purwakarta itu.
Akbar yang juga memiliki kemampuan membaca Al Quran akan dijadikan guru mengaji.
Apalagi, Akbar bermimpi mendirikan pondok pesantren sendiri.
"Sekarang kan dia ngajar ngaji sudah bisa, nanti bisa sambil ngajar ngaji anak-anak kecil, setelah itu saya juga mau datangkan kiai buat ngajar Akbar kitab kuning,” kata Dedi.
Dedi juga akan memfasilitasi remaja itu untuk bisa mengambil paket belajar agar bisa memiliki ijazah dan berkuliah hingga perguruan tinggi.
Baca juga: Kisah Akbar, Remaja Pemulung yang Hidup di Jalan dan Cari Ibunya, Hanya Berbekal Sarung dan Al Quran