Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Ratusan Santri di Ponpes Krapyak Bantul Tertular Covid-19

Kompas.com - 06/11/2020, 14:05 WIB
Markus Yuwono,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Terungkapnya kasus terkonfirmasi positif di Pondok Pesantren (Ponpes) Krapyak, Bantul, berawal dari santri yang datang dari luar daerah.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pesantren Krapyak, Wahyudi Anggoro Hadi menjelaskan, awalnya ada santri yang datang dari salah satu daerah, dan menunjukkan gejala sakit.

Kemudian oleh pengasuh dilakukan swab dan terkonfirmasi positif pada 23 Oktober 2020.

Lalu, tanggal 24-25 Oktober pengasuh pesantren berinisiatif melakukan tracing mandiri dan pada tanggal 27 Oktober muncul 64 kasus konfirmasi positif.

Baca juga: 195 Santri dan Pengasuh Positif Corona, Ponpes Krapyak Bantul Isolasi Mandiri

Pihak pondok pesantren melakukan tracing pada 3-5 November 2020 lalu. Kemudian muncul 131 kasus.

"Total kasus 195 positif, tiga kasus awal satu santri dan dua pengasuh sembuh," kata Wahyudi saat dihubungi melalui sambungan telepon Jumat (6/11/2020).

Dijelaskannya, sebagian besar santri yang terpapar masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).

Hampir semua yang positif tersebut adalah santri putri. Yang putra hanya 11 orang dan sudah dikirim ke selter kabupaten.

Ponpes Krapyak terdiri dari 18 kompleks yang terpisah, 1 lokasi dilakukan untuk karantina mandiri.

Hingga kini, sudah ada sekitar 3.000 santri yang datang dari 8.000 santri yang terdaftar.

Baca juga: Positif Covid-19 DIY Capai 82 Kasus, Terbanyak dari Bantul

Wahyudi menambahkan, pihaknya telah mendistribusikan bantuan hand sanitizer, masker, dan alat belajar mengajar.

Bantuan didistribusikan kepada santri dan pengasuh yang berada di Pondok Pesantren Krapyak.

"Di tengah situasi merebaknya wabah Covid-19, Pemerintah Desa harus tetap hadir dan berupaya memberikan pelindungan kepada warga, termasuk santri dan pengasuh yang tinggal di wilayah Desa Panggungharjo. Perlindungan warga menjadi prioritas utama kami," kata Wahyudi.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Bantul Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, peningkatan kasus positif di Bantul merupakan konsekuensi meningkatnya tes PCR kepada kelompok berisiko yang dilakukan di beberapa kecamatan.

Adapun sasaran yang dilakukan tes yakni perkantoran dan pendidikan.

"Hari ini hasil tes PCR ada lonjakan yang cukup signifikan, hasil lanjutan tracking kelompok beresiko yaitu pendidikan," kata Oki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com