Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

195 Santri dan Pengasuh Positif Corona, Ponpes Krapyak Bantul Isolasi Mandiri

Kompas.com - 06/11/2020, 11:36 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pemerintah Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta melakukan karantina mandiri di Pondok Pesantren Krapyak.

"Karantina mandiri untuk 1 komplek dan memberlakukan pembatasan aktivitas di 17 komplek lainnya di Pondok Krapyak," kata Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (5/10/2020)

Wahyudi menjelaskan karantina dan pembatasan aktivitas dilakukan setelah tracing Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Bantul bagi penghuni komplek pondok pesantren.

"Hasil tracing yang dilakukan tanggal 27 Oktober dan 3 November untuk 288 orang di mana 131 orang di antaranya positif terpapar, sebagian besarnya adalah santri dan pengasuh," ucap Wahyudi.

Sebelumnya, sudah 3 kali tracing yang dilakukan oleh pihak ponpes. Pada tanggal 24 Oktober 2020 ditemukan 64 santri positif dari 78 yang di-tracing. Lalu, terakhir ditemukan 131 orang positif.

Baca juga: Muncul Klaster Baru, 12 Santri Ponpes di Tegal Positif Covid-19

Sejauh ini para santri dan pengasuh yang positif berada dalam kondisi yang baik dan tidak bergejala Covid-19.

"Pemerintah desa  dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul terus memaksimalkan layanan, media sosial, dan aplikasi WhatsApp dalam memberikan asistensi klinis," kata dia.

Pihaknya, lanjut Wahyudi, mendistribusikan bantuan logistik, hand sanitizer, masker, dan alat belajar mengajar. Bantuan didistribusikan kepada santri dan pengasuh yang berada di wilayah Pondok Pesantren Krapyak.

"Di tengah situasi merebaknya wabah Covid-19, Pemerintah Desa harus tetap hadir dan berupaya memberikan pelindungan kepada warga, termasuk santri dan pengasuh yang tinggal di wilayah Desa Panggungharjo. Perlindungan warga menjadi prioritas utama kami," kata Wahyudi.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Bantul Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, peningkatan kasus konfirmasi positif di Bantul, merupakan konsekuensi meningkatnya tes PCR kepada kelompok beresiko yang dilakukan di beberapa Kecamatan.

Adapun sasaran yang dilakukan tes yakni perkantoran dan pendidikan. '

"Ternyata di situ terjadi penularan tanpa gejala," ucap Oki panggilan akrab Sri Wahyu.

Baca juga: Santri Positif Covid-19 di Banyumas Bertambah 76 Orang, Forum Komunikasi Ponpes: 95 Persen OTG

"Hari ini hasil tes PCR ada lonjakan yang cukup signifikan, hasil lanjutan tracking kelompok beresiko yaitu pendidikan," kata Oki

Dia berharap lonjakan kasus hari ini diharapkan bisa menjadikan pelajaran bagi semua pihak. Ada tempat orang berkumpul dan berinteraksi, tetapi belum melaksanakan protokol kesehatan tidak hanya memakai masker tetapi menjaga jarak.

Oki berharap kejujuran semua pihak jika beresiko tertular. Pihaknya berharap masyarakat tidak menstigma kelompok yang terjangkit.

Namun pihaknya mengajak semua pihak untuk bersama-sama saling bahu membahu mencegah penularan, sehingga wabah segera berakhir.

Dari data Dinas Kesehatan Bantul, Total kasus hingga Kamis 1084 kasus, sembuh 878 kasus, dan masih isolasi 181 kasus. Untuk yang meninggal 25 kasus.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com