Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nicka Savitri Merias Pengantin Saat Pandemi Corona, Menjaga Protokol Kesehatan Ketat

Kompas.com - 06/11/2020, 11:06 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Jasa makeup artis (MUA) menjadi salah satu sektor usaha yang ikut terdampak pandemi Covid-19.

Namun, seiring dengan diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru, pekerjaan merias wajah itu mulai bangkit kembali.

1 Agustus 2020 merupakan hari pertama Nicka Savitri (33) kembali menjalankan pekerjaannya sebagai makeup artis profesional setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

Hari itu, Nicka masih ragu dengan pekerjaanya. Resiko penularan virus corona yang masih tinggi membuatnya khawatir.

“Waktu itu saya masih takut, khawatir. Tapi, (permintaan merias) ini harus saya ambil karena saya butuh pemasukan juga,” kata Nicka, saat diwawancara Kompas.com di Kota Malang, pada Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Kepala Dinasnya Positif Covid-19, Kantor Disporapar Kota Malang Ditutup

Ketika itu, pemilik Nicka Makeup Studio di Jalan WR Supratman, Gang 1 Nomor 4 Kelurahan Sisir, Kota Batu, itu mendapat pekerjaan untuk merias pengantin di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

“Itu sangat khawatir, aduh mau keluar masih menunggu. Karena kebetulan saya meriasnya di pengantin perempuan dan pengantin laki-laki. Habis merias ya sudah, di kamar tidak keluar,” kata dia.

Untuk meminimalisir penularan Covid-19, Nicka menggunakan face shield dan masker selama menjalankan pekerjaanya.

Tanpa penghasilan selama pembatasan sosial

Sebagai penyedia jasa rias yang menjalankan pekerjaannya secara mandiri, Nicka sempat kehilangan pekerjaannya ketika ada pembatasan sosial di awal pandemi Covid-19.

Banyak jadwal riasnya yang dibatalkan akibat larangan menyelenggarakan even, terutama pernikahan.

“Dampak pandemi itu sangat terasa sekali ketika ada aturan tidak boleh ada even, wedding dan semacamnya. Banyak job yang di-reschedule bahkan ada yang dibatalkan,” kata dia.

Biasanya, Nicka banyak mendapatkan pekerjaan merias pengantin. Selain itu, dia juga kerap mendapat pekerjaan merias calon pengantin yang hendak berfoto pre-wedding.

 

Jika sedang ramai, pekerjaan itu bisa didapat Nicka setiap hari berturut-turut selama seminggu. Bahkan, terkadang dia mendapatkan pekerjaan merias dua kali dalam satu hari.

Namun, ketika ada pembatasan sosial sejak akhir Maret 2020, permintaan merias itu terhenti. Sampai akhirnya, pada 1 Agustus 2020 dia kembali mendapat permintaan merias pengantin.

Ketika itu, acara pernikahan sudah diperbolehkan dengan protokol kesehatan Covid-19.

Selama tidak ada permintaan merias itu, Nicka membuat video tutorial makeup. Video itu lantas dibagikan di media sosial.

“Saya kan tidak ada kerjaan, nganggur, saya bikin video tutorial makeup. Saya kan tidak pernah bikin, ternyata ketika saya bikin penerimaannya luar biasa, banyak yang senang saya bikin video tutorial itu,” kata dia.

Menjaga ketat protokol kesehatan

Nicka Savitri (33) seorang makeup artist saat merias pengantin dengan protokol kesehatan Covid-19.KOMPAS.COM/Dok. Nicka Nicka Savitri (33) seorang makeup artist saat merias pengantin dengan protokol kesehatan Covid-19.

Setelah mendapat orderan merias pertama kalinya pada 1 Agustus 2020, perlahan usahanya mulai bangkit kembali seiring dengan perberlakuan adaptasi kebiasaan baru.

Baca juga: Awan Lenticular Muncul di Atas Malang, Berbahaya bagi Penerbangan Rendah

Pada akhir Agustus, Nicka mendapat pekerjaan merias untuk penyelenggaraan salah satu even di Jakarta, kemudian mendapat pekerjaan merias pengantin di Surabaya.

Supaya tidak tertular Covid-19, Nicka disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Selama merias, Nicka meminta tidak ada orang lain di dalam ruangan selain dirinya, kliennya yang dirias dan asistennya yang membantu menyiapkan peralatan rias.

“Saya minta di dalam kamar itu hanya ada saya, pengantin dan asisten saya,” kata dia.

Nicka memakai faces hield dan masker selama menjalani pekerjaannya. Dia juga kerap memakai hand sanitizer untuk membersihkan tangannya.

“Saya pakai masker, pakai face shield, saya juga selalu menunjukkan hand sanitizer. Pasti saya tunjukkan kalau tangan saya sudah bersih. Jadi pengantinnya juga saya suruh membersihkan tangan,” kata dia.

Tidak hanya itu, Nicka menjamin peralatan riasnya juga dalam kondisi bersih. Bahkan, spons makeup yang digunakannya sekali pakai.

“Kuas-kuas saya sudah saya pastikan bersih. Spons makeup saya sekali pakai,” ungkap dia.

Hal yang paling mengkhawatirkan bagi Nicka adalah ketika pulang ke rumahnya.

Biasanya, anaknya sudah menunggunya di depan rumah. Nicka selalu meminta anaknya untuk tidak mendekat terlebih dahulu sebelum dirinya mandi dan ganti pakaian.

Cara itu dilakukan Nicka untuk mencegah kemungkinan transmisi Covid-19 kepada keluarganya.

Baca juga: Mahasiswa Asal NTT di Malang Demo Tolak Pembangunan Jurassic Park

“Pas pulang, anak-anak di depan rumah. Jangan mendekat dulu, sebentar mama masih mau mandi, cuci baju. Jadi, anak-anak tidak boleh mendekat dulu sebelum saya selesai mandi, cuci baju. Kalau suami nganter ya sudah tidak boleh dekat anak-anak dulu,” kata dia.

Sampai saat ini, Nicka bersyukur tidak pernah mengalami gangguan kesehatan yang mengarah kepada Covid-19. Begitu juga dengan orang-orang yang pernah diriasnya.

“Alhamdulillah selama ini sehat-sehat terus. Saya maupun klien saya tidak pernah ada masalah dengan kesehatan,” kata dia.

Ketua Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Kota Batu, Minarti mengatakan, usaha jasa rias wajah sempat terhenti karena pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.

Namun, saat ini sudah berangsur pulih meski permintaannya belum sebanyak sebelumnya.

“Sekarang sudah berangsur pulih. Tapi tidak seperi dulu. Masih 50 persen,” kata dia.

Minarti mengatakan, jasa rias wajah banyak digunakan oleh pengantin. Sedangkan, pelaksanaan pengantin hanya ramai di bulan-bulan tertentu atau musiman.

 

Menurutnya, pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah di awal pandemi lalu bertepatan dengan bulan ketika ramai resepsi pengantin.

Ketika itu, resepsi pernikahan untuk pengantin tidak diperbolehkan.

“Kalau kemarin tidak diperbolehkan, ketika sudah diperbolehkan sudah lewat musimnya manten. Kalau manten kan musiman,” kata dia.

Minarti meminta kepada penyedia jasa rias untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

Sebab, pekerjaan merias merupakan pekerjaan yang bersentuhan langsung dengan yang dirias.

“Selalu jaga protokol kesehatan. Masker selalu dipakai, cuci tangan. Sebelum Covid-19 kami sudah menerapkan 3K, kebersihan, kesehatan dan keselamatan kerja,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com