Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ibarat Seperti Jatuh Tertimpa Tangga, Harga Hasil Tani Sudah Murah, Pupuk Masih Saja Sulit"

Kompas.com - 06/11/2020, 06:03 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah petani mengadang dua truk pengangkut pupuk bersubsidi di pertigaan jalan Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Kamis (5/11/2020).

Rokhim, salah seorang petani, mengaku aksi itu dilakukan karena para petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

Padahal, para petani membutuhkan pupuk karena mulai memasuki masa tanam jagung dan tanaman pangan lainnya.

"Susah sekali pupuk, tidak tahu harus cari di mana, para petani hampir kehabisan akal untuk mendapatkan pupuk subsidi," kata Rokhim, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tepo Sliro di Dusun Koro, Ahmad Najib mengaku belum pernah mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.

Baca juga: Masih Ada 800 Ribu Ton Pupuk Bersubsidi di Jatim, Petani Diminta Tak Panik

"Entah kapan akan dikirim pupuk, soalnya sampai saat ini belum ada informasi," kata Najib, saat dihubungi Kompas.com.

Najib mengakui, sebagian besar petani memasuki waktu untuk memupuk sawah atau ladangnya. Namun, mereka ingin membeli pupuk agar tak kesulitan saat waktu memupuk tiba.

"Kalau sudah tersedia pupuk di rumah, para petani itu tidak bingung pada waktunya pemupukan," jelasnya.

Ia berharap distribusi pupuk berjalan lancar seperti tahun sebelumnya agar petani tak kebingungan. Sehingga, kejadian pengadangan tak terulang.

"Ibarat seperti jatuh tertimpa tangga, harga hasil tani sudah murah, pupuk masih saja sulit," kata Najib.

 

Stok pupuk cukup

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tuban Murtadji telah menggelar rapat koordinasi bersama distributor pupuk di Kabupaten Tuban.

Berdasarkan hasil rapat, stok pupuk bersubsidi di Tuban sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK).

"Sebenarnya stok pupuk subsidi cukup, hanya saja petani khawatir pupuk tidak mencukupi," jelasnya.

Baca juga: Petani Kembali Kepung 2 Truk Pengangkut Pupuk Bersubsidi, Ini Alasannya...

Terkait pengadangan truk pengangkut, Murtadji akan berkoordinasi dengan distributor pupuk agar pengiriman dialokasikan kepada kelompok tani setempat yang sedang membutuhkan.

"Saya harap petani tidak melakukan itu, karena stok cukup, kemudian saya juga harap distributor agar segera mendistribusikan pupuk ke kios-kios," jelasnya.

Berdasarkan data DPKP Tuban alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2020 untuk realokasi tahap ke II jumlahnya sebanyak 134,735 ton yang terdiri dari Urea sebanyak 51,566 ton, SP36 sebanyak 7.068 ton, NPK sebanyak 36.777 ton, ZA sebanyak 10.798 ton, dan pupuk organik sebanyak 28.526 ton.

(KOMPAS.com/Hamim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com