Ia berharap distribusi pupuk berjalan lancar seperti tahun sebelumnya agar petani tak kebingungan. Sehingga, kejadian pengadangan serupa ini tak terulang.
"Ibarat seperti jatuh tertimpa tangga, harga hasil tani sudah murah, pupuk masih saja sulit," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tuban Murtadji mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama distributor pupuk yang melayani Kabupaten Tuban.
Berdasarkan hasil rapat, ketersediaan pupuk bersubsidi di Tuban sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK).
Baca juga: Termakan Hoaks, Petani Adang Truk Pengangkut Pupuk Bersubsidi
"Sebenarnya stok pupuk subsidi cukup, hanya saja petani khawatir pupuk tidak mencukupi," jelasnya.
Terkait pengadangan, Murtadji akan berkoordinasi dengan distributor pupuk agar pengiriman dialokasikan kepada kelompok tani setempat yang sedang membutuhkan.
"Saya harap petani tidak melakukan itu, karena stok cukup, kemudian saya juga harap distributor agar segera mendistribusikan pupuk ke kios-kios," jelasnya.
Berdasarkan data DPKP Tuban alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2020 untuk realokasi tahap ke II jumlahnya sebanyak 134,735 ton yang terdiri dari Urea sebanyak 51,566 ton, SP36 sebanyak 7.068 ton, NPK sebanyak 36.777 ton, ZA sebanyak 10.798 ton, dan pupuk organik sebanyak 28.526 ton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.