Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2020, 20:26 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah menyiapkan segala sesuatu terkait peningkatan status Gunung Merapi menjadi Siaga (level III).

Salah satu yang dipersiapkan adalah barak pengungsian dengan protokol kesehatan.

"Hari ini tadi kita juga sudah rapat untuk persiapan, menyiapkan apa-apa saja ketika status Siaga. Kita mengecek kembali data masyarakat yang ada di Rencana Kontijensi," ujar Kasi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono saat dihubungi, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi Selanjutnya Diprediksi Serupa Letusan 2006

Joko menyampaikan, BPPTKG Yogyakarta menetapkan potensi bahaya dari erupsi berupa guguran lava, lontaran material, dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer.

"Jadi yang mengungsi Kalitengah Lor, Kaliadem, dan Pelemsari," ungkapnya.

Terkait hal tersebut, BPBD Sleman mempersiapkan barak pengungsian.

Ada tiga lokasi yang disiapkan untuk pengungsian warga.

"Barak yang disiapkan di Gayam, nanti ditopang SD Bronggang dan SMP Sunan Kalijaga. Itu 300 bisa tertampung di sana," tegasnya.

Menurutnya, setiap barak pengungsian tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Tetap menerapkan protokol kesehatan, rencananya nanti per keluarga. Jadi (barak) akan dipetak-petak per keluarga," tandasnya.

Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Pemkab Boyolali Siapkan 100.000 Masker

Tak hanya itu, BPBD DIY juga telah mengecek logistik salah satunya masker.

Dari pengecekan stok masker masih sekitar 30.000.

"Itu masih ditambah yang dari provinsi masih sekitar 60.000. Jadi kita ada 90.000 masker," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga (level III).

Status Siaga ini berlaku mulai 5 November 2020 pukul 12.00 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com