Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Lapar di Jalan Nggak Punya Uang, Ngaji Saja, Fokus Sampai Lapar Hilang"

Kompas.com - 05/11/2020, 14:17 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Muhammad Ghifari Akbar (16), remaja yang fotonya viral saat sedang membaca Al Quran di emperan toko Jalan Braga, Bandung, ternyata sudah 5 tahun lebih mencari ibunya yang pergi mencari kerja di Arab Saudi.

"Ibunya pergi mau kerja ke Arab sejak usia Akbar 8 bulan dan kakaknya usia 18 bulan," jelas nenek Akbar, Uti (71), saat ditrmui di rumahnya di Kampung Sodong, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, Kamis (5/11/2020) pagi.

Sejak itu, Akbar tak pernah lagi bertemu dengan sang ibu yang bernama Siti.

Setelah ditinggal ibunya, menurut Uti, Akbar sempat tinggal bersama paman dari ayahnya di Singajaya, Garut.

Setelah ayahnya menikah lagi, Akbar sempat tinggal bersama orangtuanya di rumah yang tidak jauh dari neneknya.

Baca juga: Foto Remaja Pemulung Baca Al Quran di Emperan Viral, Bertahun-tahun Cari Ibu tetapi Tak Bertemu

Namun, tidak lama kemudian Akbar minta untuk tinggal di rumah Uti, karena merasa tidak nyaman di rumah ayahnya.

Setelah itu, Akbar memilih pergi dari rumah neneknya dan berhenti sekolah.

"Awalnya suka ngamen, tapi gitarnya dirampas orang," katanya.

Setelah keluar sekolah, Akbar pun makin tidak betah di rumah.

Sejak itulah Akbar memulai melancong ke berbagai kota, mulai Bantul Yogyakarta, Lampung hingga terbaru ke Kota Bandung. Di Kota Bandung inilah Akbar terfoto tengah mengaji di emper toko Jalan Braga.

"Saya hanya bisa pesan jangan tinggalkan lima waktu (shalat) dan baca Quran biar selamat di manapun," kata Uti.

Amanah dari nenek dan ayahnya ini dipegang kuat oleh Akbar. Setiap kali mengembara, ia selalu bawa bekal sarung dan Al Quran. Dengan bekal itu, Akbar merasa tak pernah takut dan khawatir ke mana pun pergi.

"Kalau lapar di jalan nggak punya uang, saya ngaji saja, fokus sampai lapar hilang," katanya.

Akbar tidak ingat pasti sejak kapan dirinya mulai hidup di jalanan.

Yang pasti, selama hidup di jalanan, ia tidak pernah hidup seperti anak lainnya yang bernasib serupa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com