Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awan Lenticular Muncul di Atas Malang, Berbahaya bagi Penerbangan Rendah

Kompas.com - 05/11/2020, 13:00 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Awan lenticular terlihat di langit Malang, Kamis (5/11/2020). Awan itu terbentuk dekat dengan Gunung Arjuno.

Awan berbentuk melingkar itu terbentuk sejak pagi.

Salah satu warga Kota Malang, Wahyu mengaku, melihat awan itu sejak pukul 05.30 WIB.

"Aku melihat jam 05.30 WIB. Sebelumnya sudah terbentuk," kata Wahyu.

Awan itu bertahan cukup lama. Hingga pukul 10.00 WIB, bentuk awan itu masih ada meski terlihat tidak setebal sebelumnya.

Baca juga: Puncak Gunung Lawu Diselimuti Awan Menyerupai Puting Beliung, Warga Merasa Ngeri

Kasi Data dan Informasi pada Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, awan yang tampak melingkar itu merupakan awan lenticular.

"Awan yang nampak seperti itu adalah awan lentikularis yang tumbuh di sekitaran gunung dan dataran tinggi," kata Teguh, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Munculnya awan itu berbahaya bagi aktivitas penerbangan karena dapat memicu guncangan.

"Secara umum tidak berbahaya akan tetapi bagi dunia penerbangan cukup berbahaya karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan," kata dia.

 

Teguh menuturkan, awan itu terbentuk akibat adanya gelombang angin di antara pegunungan sehingga menyebabkan turbulensi yang mengakibatkan awan berbentuk melingkar dan bertingkat menyerupai lesung atau lensa.

"Awan-awan ini mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan," kata dia.

Baca juga: Tak Hanya Awan Panas, Gunung Sinabung Juga Keluarkan Lava Pijar

"Fenomena awan ini secara meteorologi, tidak mengindikasikan fenomena lain seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya. Awan tersebut hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas bukan di permukaan bumi," tambah dia.

Terbentuknya awan lenticular ini merupakan fenomena yang jarang terjadi. Awan itu terbentuk ketika ada kecepatan angin yang cukup tinggi di sekitar pegunungan.

"Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu- waktu tertentu, biasanya ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com