Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Histeris Sinden dan Niyaga Saat Gamelan Terakhir Mengalun untuk Ki Seno

Kompas.com - 05/11/2020, 06:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Air mata tak berhenti menetes di wajah pesinden dan niyaga saat membawakan gending Ladrang Gajah Seno, Rabu (4/11/2020).

Sejumlah pemain gamelan pun sempat terpaksa menghentikan tabuhan lantaran terisak mengingat sosok sang dalang.

Meski duka tak tertahan, merdunya gending tetap mengalun sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Ki Seno Nugroho yang telah dipanggil Sang Maha Pencipta, Selasa (3/11/2020) malam.

Suasana pilu menyelimuti rumah duka di Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Dalang Ki Seno, Sempat Gelar Pentas Wayang Streaming, Sepedaan, dan Muntah

Wasiat Seno

Seno Nugroho Saat di Dusun Munggi, Semanu Minggu (4/8/2019)KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Seno Nugroho Saat di Dusun Munggi, Semanu Minggu (4/8/2019)
Iringan gending tersebut ternyata merupakan wasiat dari Seno.

Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, menceritakan sang dalang sudah lama meminta agar dirinya diiringi gamelan ketika meninggal.

"Nanti saat diberangkatkan akan ada iringan gamelan, itu kan wasiatnya Pak Seno," kata Gunawan saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/11/2020).

"Itu (permintaan iringan) waktu pentas sih, sudah lama saya lupa kapan," ucap Gunawan.

Salah satu sinden, Tatin Lestari Handayani juga pernah mendengar permintaan Ki Seno tersebut saat pentas wayang.

"Sesuk kalau aku ra ono iki diunekke (Besok saat aku meninggal ini dibunyikan)," kata Tatin menirukan permintaan Seno.

Baca juga: Seniman Den Baguse Ngarso: Ki Seno Nugroho Dalang yang Cerdas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com