KOMPAS.com - Dalang Ki Seno Nugroho asal Bantul, Yogyakarta, meninggal dunia pada Selasa (3/11/2020) malam di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman
Sebelum meninggal, Ki Seno sempat minta agar pelepasan jenazahnya diiringi dengan gamelan. Belasan sinden dan pengrawit memainkan gending Ladran Gajah Seno yang diciptakan sahabat Ki Seno, yakni Joko Porong.
Sementara itu di Palembang, Siti Fauziyah (35), seorang ibu rumah tangga tewas ditembak kepalanya saat ditagih utang Rp 30 juta pada Senin (13/3/2012).
Pelaku Asgaburillah alias Sabil (34) berhasil ditangkap pada Senin (21/9/2020) setelah 8 tahun pelarian. Ia ditangkap saat pulang ke rumahnya karena merasa polisi tak lagi ingat dengan kasusnya.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:
Ayu Purwa Lestari, salah satu sinden Ki Seno membenarkan informasi tersebut.
"Iya benar, Mas (meninggal). Kalau penyebabnya kurang tahu," kata Ayu saat dihubungi Selasa malam.
Sinden lainnya, Oriza, mengatakan, pada siang harinya Ki Seno masih bercanda di grup WhatsApp.
"Leres niki kulo (betul ini saya) di jalan mau OTW Sedayu (rumah duka)," kata Oriza.
"Penyebab belum tahu. Di grup (WA) tadi siang masih gojekan (bercanda)," kata Oriza.
Meninggalnya Dalang Seno hingga Rabu (4/11/2020) menjadi trending topic di Twitter Indonesia.
Baca juga: Dalang Ki Seno Nugroho Sempat Minta Diiringi Gamelan jika Meninggal
"Nanti saat diberangkatkan akan ada iringan gamelan, itu kan wasiatnya Pak Seno," kata admin atau Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/11/2020).
"Itu (permintaan iringan) waktu pentas sih, sudah lama saya lupa kapan," ucap Gunawan.
Hal senada juga dijelaskan salah seorang Sinden Ki Seno, Tatin Lestari Handayani.
Dia mengakui permintaan Ki Seno saat pentas wayang.
"Sesuk kalau aku ra ono iki diunekke (Besok saat aku meninggal ini dibunyikan)," kata Tatin menirukan permintaan Seno.
"Nanti akan kami lakukan. Judulnya apa ya, karya Mas Joko Porong," ucap Tatin.
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Dalang Ki Seno, Sempat Gelar Pentas Wayang Streaming, Sepedaan, dan Muntah
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Victor Siagian mengungkapkan dari hasil pemeriksaan tersangka HW dan IZ diupah Rp 100 juta.
Dari upah Rp 100 juta ini, menurut dia, tersangka IZ mendapat bagian Rp 20 juta.
Sedangkan upah HW Rp 80 juta.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka HW dan IZ, mereka diupah Rp 100 juta untuk mengantar barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 16 kilogram," ujar Victor kepada wartawan, Rabu (4/11/2020).
Baca juga: Ini Nilai Upah untuk Perwira Polisi yang Jadi Kurir Sabu di Pekanbaru
Namun dua hari setelahnya, KMS ditembak di kakinya. KMS tidak tahu lokasi ditembak karena matanya ditutup.
Di Mapolrestabes Medan, KMS merintih dengan kondisi kakinya yang terluka tembak. Kedua betisnya diperban.
Kepada wartawan, KMS mengatakan setelah dirinya menembak Aiptu Robin, ia tidak melarikan diri, melainkan menyerahkan diri kepada seorang anggota polisi di Polsek Percut Sei Tuan di Jalan Sampali.
"Saya menyerahkan diri setelah kejadian sekitar pukul 15.00 WIB ke anggota Polsek Percut Sei Tuan. Yang menjemput saya," katanya.
Baca juga: Pria yang Tembak Polisi Mengaku Serahkan Diri lalu Ditembak dengan Mata Tertutup
Pelaku Asgaburillah alias Sabil (34) ditangkap setelah 8 tahun pelarian.
Pada hari kejadian, sekitar pukul 03.00 WIB, Sabil datang ke rumah Siti di Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang untuk menagih utang sebesar Rp 30 juta.
Namun, Siti mengaku tak memiliki uang dan tak bisa membayar utangnya.
Mendengarkan hal tersebut, Sabil merasa emosi dan kesal. Ia kemudian mengeluarkan senjata api rakitan yang ia simpan di pinggangnya.
Awalnya ia hanya mengancam. Namun, ternyata ia dua kali menembak kepala Siti.
"Sudahlah nanti kena, saya makin kesal lalu saya tembak. Dia ini selalu berkelit," kata Sabil saat melakukan rekonstruksi, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Utang Rp 30 Juta, Ibu Rumah Tangga Tewas Ditembak Senjata Rakitan, Ini Kronologinya
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Idon Tanjung, Dewantoro | Editor: Khairina, Abba Gabrillin, Farid Assifa, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.