Hal senada juga dijelaskan salah seorang Sinden Ki Seno, Tatin Lestari Handayani.
Dia mengakui permintaan Ki Seno saat pentas wayang.
"Sesuk kalau aku ra ono iki diunekke (Besok saat aku meninggal ini dibunyikan)," kata Tatin menirukan permintaan Seno.
"Nanti akan kami lakukan. Judulnya apa ya, karya Mas Joko Porong," ucap Tatin.
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Dalang Ki Seno, Sempat Gelar Pentas Wayang Streaming, Sepedaan, dan Muntah
IZ (55), oknum perwira polisi di Polda Riau diupah Rp 20 juta untuk mengirim 16 kilogram sabu di Kota Pekanbaru.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Victor Siagian mengungkapkan dari hasil pemeriksaan tersangka HW dan IZ diupah Rp 100 juta.
Dari upah Rp 100 juta ini, menurut dia, tersangka IZ mendapat bagian Rp 20 juta.
Sedangkan upah HW Rp 80 juta.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka HW dan IZ, mereka diupah Rp 100 juta untuk mengantar barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 16 kilogram," ujar Victor kepada wartawan, Rabu (4/11/2020).
Baca juga: Ini Nilai Upah untuk Perwira Polisi yang Jadi Kurir Sabu di Pekanbaru
Namun dua hari setelahnya, KMS ditembak di kakinya. KMS tidak tahu lokasi ditembak karena matanya ditutup.
Di Mapolrestabes Medan, KMS merintih dengan kondisi kakinya yang terluka tembak. Kedua betisnya diperban.
Kepada wartawan, KMS mengatakan setelah dirinya menembak Aiptu Robin, ia tidak melarikan diri, melainkan menyerahkan diri kepada seorang anggota polisi di Polsek Percut Sei Tuan di Jalan Sampali.
"Saya menyerahkan diri setelah kejadian sekitar pukul 15.00 WIB ke anggota Polsek Percut Sei Tuan. Yang menjemput saya," katanya.
Baca juga: Pria yang Tembak Polisi Mengaku Serahkan Diri lalu Ditembak dengan Mata Tertutup