Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari La Nina, Potensi Tsunami hingga Banjir, Jabar Bersiaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Kompas.com - 04/11/2020, 16:34 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan seluruh daerah di Jawa Barat wajib bersiaga menghadapi bencana hidrometeorologi selama musim hujan.

Hal itu ia katakan saat menghadiri apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (4/11/2020).

"Jadi kesiagaan ini berbanding lurus dengan prediksi badan meteorologi, bahwa akan ada curah hujan lebih banyak dan lebih ekstrem. Sehingga kita menetapkan kesiagaan itu dari November sampai Mei. Hampir setengah tahun, enam bulan ke depan," kata Emil, sapaan akrabnya.

Baca juga: Soal Potensi Tsunami 20 Meter, Pemprov Jabar Siapkan Manajemen Krisis

Dari informasi Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan sudah dimulai sejak bulan Oktober.

Prediksi datangnya la nina juga membuat daerah khususnya di pesisir pantai untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Potensi badai la nina yang akan hadir membawa dampak pada naiknya gelombang laut sehingga potensi tsunami, banjir dan lain-lain harus disikapi dengan siaga satu. Ini jawaban yang kita berikan, agar 27 daerah bersiaga karena memang tingkat kebencanaan meningkat di akhir tahun sampai awal tahun," paparnya.

Apel ini, kata Emil, dilakukan serentak di 27 kota dan kabupaten di Jabar.

Baca juga: Megathrust Bisa Picu Gempa M 8,7 dan Tsunami 15 Meter, Warga Sukabumi Diimbau Waspada

 

Sejumlah peralatan kebencanaan sudah disiapkan sebagai ikhtiar pemerintah dalam proses mitigasi seiring intensitas hujan yang mulai tinggi.

Termasuk sosialisasi peringatan dini bencana tsunami untuk wilayah selatan Jabar.

"Peralatan disiapkan dari mulai teknologi mencari korban bencana, mengobati, dapur umum dan alat canggih yang bisa mengkonversi air kotor bisa diminum, drone bawah air, pelampung yang bisa diatur remot. Saya sudah perintahkan, simulasi penyelamatan tsunami harus segera dilakukan di selatan Jabar," paparnya.

Baca juga: 3 Saran Mitigasi ke Pemkab Garut, Atasi Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa

Di samping itu, Pemprov Jabar juga masih terus melakukan penanaman 50 juta pohon di lahan kritis.

"Penanaman pohon harus terus dilakukan, kita ada program 50 juta pohon sudah berlangsung. Di akhir tahun dimaksimlakan di daerah kritis yang kalau hujan punya potensi mengalirkan air berlebih, banjir di daerah hilir. Semata-mata kami ingin menyiasati takdir. Kebencanaan memang takdir, tapi kita harus menjadi masyarakat yang bisa bersiasat dengan takdir. Salah satunya selalu bersiap," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com